Page 45 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 45
37 | D a s a r - d a s a r H u k u m d a n K 3
peralatan keselamatan, operasi pekerjaan pada kecepatan yang berbahaya, menggunakan
peralatan tidak standar, bertindak kasar, kurang pengetahuan, cacat tubuh atau keadaan
emosi yang terganggu (Miner,1994).
Menurut Suizer peningkatan peraturan keselamatan; safety training; peningkatan
alat-alat produksi; penegakan disiplin dan lain-lain belum cukup untuk mencegah kecelakaan
kerja. Perubahan yang didapatkan tidak bisa bertahan lama karena para pekerja kembali
pada kebiasaan lama yaitu unsafe behavior.
Berdasarkan acuan bahwa unsafe behavior merupakan penyumbang terbesar dalam
terjadinya kecelakaan kerja maka untuk mengurangi kecelakaan kerja dan untuk
meningkatkan safety performance hanya bisa dicapai dengan usaha memfokuskan pada
pengurangan unsafe behavior.
Fokus pada unsafe behavior ini juga menghasilkan indeks yang lebih baik tentang
safety performace yang ada di perusahaan dibandingkan dengan fokus pada angka
kecelakaan kerja. Hal ini didasarkan pada dua alasan yaitu: kecelakaan kerja adalah hasil
akhir dari serentetan unsafe behavior dan unsafe behavior bisa di ukur setiap hari dengan
cara tertentu. Jika perusahaan berfokus pada angka kecelakaan kerja maka sistem
management safety cenderung bersifat reaktif. Perusahaan hanya memperhatikan safety jika
angka kecelakaan kerja meningkat. Sebaliknya pendekatan behavioral safety cenderung
bersikap proaktif, sebab dengan pendekatan ini perusahaan cenderung berusaha untuk
mengidentifikasi setiap unsafe behavior yang muncul, sehingga bisa langsung ditanggulangi.
Orang atau pekerja sering melakukan unsafe behavior terutama disebabkan oleh: (1)
Merasa telah ahli dibidangnya dan belum pernah mengalami kecelakaan. Ia berpendapat
bahwa bila selama ini bekerja dengan cara ini (unsafe) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus
berubah. Pernyataan tersebut mungkin benar namun tentu saja hal ini merupakan potensi
besar untuk terjadinya kecelakaan kerja dan (2) Perilaku unsafe mendapat reinforcement
yang besar dari lingkungan sehingga terus dilakukan dalam pekerjaan. Reinforcement yang
didapat segera, pasti dan positif. Bird (dalam Muchinsky, 1987) berpendapat bahwa para
pekerja sebenarnya ingin mengikuti kebutuhan akan keselamatan (safety needs) namun
adanya need lain menimbukan konflik dalam dirinya. Hal ini membuat ia menomorduakan
safety need dibandingkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut adalah keinginan untuk
menghemat waktu, menghemat usaha, merasa lebih nyaman, menarik perhatian, mendapat
kebebasan dan mendapat penerimaan dari lingkungan.
Menurut Muchinsky (1987) dalam Psychology Applied to Work di jelaskan bahwa
kebutuhan yang menimbulkan konflik dengan safety needs adalah: (1) Safety versus saving
time; (2) Safety versus saving effort; (3) Safety versus comfort; (4) Safety versus getting
attention; (5) Safety versus independence. Unsafe behavior juga sering dipicu oleh adanya