Page 42 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 42
34 | D a s a r - d a s a r H u k u m d a n K 3
BAB III
PERSONALITY, BEHAVIOR DAN HUMAN ERROR DALAM KONTEKS SAFETY
A. Pendahuluan
Seiring dengan berkembangnya dunia industri, dunia kerja selalu dihadapkan pada
tantangan-tantangan baru yang harus bisa segera diatasi bila perusahaan tersebut ingin
tetap eksis. Berbagai macam tantangan baru muncul seiring dengan perkembangan jaman.
Namun masalah yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja sejak awal dunia
industri dimulai adalah timbulnya kecelakaan kerja.
Kerugian yang langsung yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya
pengobatan dan kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak
ialah kerusakan alat-alat produksi, penataan manajemen keselamatan yang lebih baik,
penghentian alat produksi, dan hilangnya waktu kerja. Jumlah kerugian materi yang timbul
akibat kecelakaan kerja sangat besar. Sebagai ilustrasi bisa dilihat catatan National Safety
Council (NSC) tentang kecelakaan kerja yang terjadi di Amerika Serikat. Di Amerika pada
tahun 1980 kecelakaan kerja telah membuat kerugian bagi negara sebesar 51,1 milyar
dollar. Kerugian ini setiap tahun terus bertambah seiiring dengan berkembangnya dunia
industri di Amerika. Pada tahun 2005 jumlah kerugian yang diderita oleh pemerintah
Amerika sudah mencapai angka 186,9 milyar dollar. Di Indonesia sendiri sangat sulit
menentukan jumlah angka kerugian materi yang muncul akibat dari kecelakaan kerja. Hal ini
karena setiap kejadian kecelakaan kerja perusahaan bersangkutan tidak berkenan
menyampaikan kerugian materi yang mereka derita. Namun menurut catatan dari
Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) pada tahun 1999 terjadi 27.297 kasus kecelakaan
kerja, dengan jumlah korban mencapai 60.975 pekerja. Dari sejumlah korban tersebut terdiri
dari 1.125 pekerja tewas, 5.290 cacat seumur hidup dan 54.103 pekerja sementara tidak
bisa bekerja.
Melihat angka-angka tersebut tentu saja bukan suatu hal yang membanggakan.
Keadaan ini sangat mengganggu keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut. Tentu saja
perusahaan-perusahaan tersebut tidak tinggal diam dalam menghadapi angka kecelakaan
yang begitu besar. Perusahaan-perusahaan banyak mengeluarkan dana setiap tahun untuk
meningkatkan keselamatan di lingkungan perusahaan agar angka kecelakaan kerja yang
tinggi bisa diatasi. Pada pembahasan bab ini, mahasiswa diharapkan dapat merekonstruksi
keterkaitan antara personality terhadap behavior safety, hubungan personality dengan
kecelakaan kerja, jenis penyebab kecelakaan kerja sehubungan dengan personality.
B. Personality dan Behavioral Safety