Page 85 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 85

77 | D a s a r - d a s a r   H u k u m   d a n   K 3




                         Jika terjadi kebakaran ingatlah beberaopa penyelamatan, antara lain: (1) umumkan
                  tanda bahaya kebakaran dengan segera; (2) beritahuakan petugas pemadam kebakaran; (3)
                  lakukan tindakan pemadaman api dengan alat tersedia; (4) ungsikan peralatan jika perlu; (5)

                  berikaninformasi  kepada  setiap  orang  untuk  mendapatkan  penjelasan.  Penggolongan  api
                  menentukan bagaimana penanggulangan bahaya kebakarannya. Menurut Peraturan Menteri
                  tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1980, kebakaran diklasifikasikan 4 kelas:  antara lain: (1) api

                  kelas A, terjadi dari bahan-bahan yang mudah terbakar antara lain: kayu, kain, kertas dll; (2)
                  api kelas B, berasal dari cairan yang mudah terbakar, seperti: petrol, minyak tanah, minyak

                  pelumas, gemuk, lilin, cat, tinner, pernis dll; (3) api kelas C adalah api yang berasal yang
                  diakibatkan  oleh  peralatan  listrik,  seperti:  motor  listrik,  kabel-kabel,  saklar  dan  peralatan
                  elektronik; (4) kebakaran pada bahan logam.

                         Penaggulanggan api jenis A ini paling efektif dengan menggunakan air atau pasir jika
                  tidak  berdekatan  dengan  aliran  listrik.  Sementara  itu  untuk  jenis  api  B  yang  paling  efektif

                  dengan cara menggunakan pemadam kebakaran berisi CO 2 atau dengan penekan api untuk
                  mengeluarkan oksigen. Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas
                  B, karena akan menyebabarkan cairan yang terbakar sehingga kebakaran akan bertambah

                  luas areanya. Penaggunalangan api kelas C, adalah: pada waktu nyala api kecil harus gera
                  ditutup  sumbernya,  penyelimutan dan  penekanan  api  untuk  mengeluarkan  oksigen  adalah
                  cara yang apaling efektif pemadaman api kelas C, gunakan alat pemadam kebakaran jenis

                  BCF (Bromocloridifliuormethane), bahan kimia berbentuk tepung dan CO2, bila tidak berhasil
                  maka hanya petugas pemadam kebakaran khusus yang boleh menaggani.
                         Alat-alat pengaman bahaya kebakaran listrik ada beberapa macam, diantaranya :

                  a)  APAR (Fire Extinguisher/racun api) peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat multi
                      guna karena dapat dipakai untuk kebakaran jenis A, B dan C. Peralatan ini mempunyai

                      ukuran  beratnya  yang  sesuai  dengan  besar  kecilnya  resiko  kebakaran  yang  mungkin
                      timbul  di  daerah  tersebut.  Bahan  yang  ada  dalam  tabung  pemadam  api  tersebut  ada
                      yang dari bahan kimia kering, fram busa dan CO2 untuk bahan Halon tidak mendapat ijin

                      digunakan di Indonesia.
                  b)  Hydran  terdiri  dari  Hydran  gedung,  Hydran  halaman,  Hydran  kota  yang  bisanya

                      mempunyai lokasi sangat dekat dengan titik api.
                  c)  Fire alarm (alarm kebakaran) yang akan berbunyi ketika terjadi kebakaran.
                         Bekerja pada lingkungan kelistrikan sangat rawan terhadap bahaya kebakaran, baik

                  karena listrik statis maupun karena listrik dinamis. Kebakaran listrik sebenarnya tidak perlu
                  terjadi  jika  syarat-syarat  pemasangan  dan  keamanannya  terpenuhi.  Pada  sistem  jaringan
                  lama,  untuk  sampai  pada  pemakai  dipergunakan  sistem  pengaman  bertingkat,  sehingga

                  kemungkinan kebakaran sebagai akibat timbulnya panas yang berlebih sangat kecil.
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90