Page 61 - E-module Berbasis Problem Based Learning Materi Keanekaragaman Hayati dan Protista
P. 61
A B
C D
Gambar 22. (a) Rhinoceros sondaicus, (b) Semioptera wallacii, (c) Macaca pagensis, (d) Macrocephalon maleo, Sumber:
(Google.com, 2021)
5. Pelestarian Keanekaragaman Hayati dengan Ekologi Restorasi
Ekologi restorasi bertujuan untuk memulai atau mempercepat pemulihan ekosistem yang rusak. Salah satu
asumsi dasar dari ekologi restorasi adalah bahwa kerusakan lingkungan setidaknya dapat diperbaiki sebagian.
Pandangan optimistis ini harus diseimbangkan oleh asumsi kedua, bahwa ekosistem tidak sepenuhya mudah pulih.
Ada dua stategi kunci ekologi restorasi yaitu:
a. Bioremediasi (bioremediation)
Bioremediasi adalah penggunaan organisme, seperti prokariota, fungi atau tumbuhan untuk mendetofikasi
ekosistem yang tercemar. Jenis-jenis bioremediasi sebagai berikut:
1) Biostimulasi
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk
memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
2) Bioaugmentasi
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah
yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat.
Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan yaitu sangat sulit untuk mengontrol
kondisi yang tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum
sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan
ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.
3) Bioremediasi Intrinsik
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.
40