Page 98 - E-module Berbasis Problem Based Learning Materi Keanekaragaman Hayati dan Protista
P. 98

Protista  mirip  jamur  adalah  protista  yang  memiliki  beberapa  karakteristik  jamur.  Dindig  sel  jamur  (fungi)

           tersusun  dari  zat  yang  disebut  dengan  kitin,  tetapi  mengandung  senyawa  selulosa.  Habitat  protista  mirip  jamur
           (fungi) ditempat yang lembab dan teduh, dan terdapat bahan organik membusuk, seperti di atas tumpukan daun yang
           membusuk  atau  batang  kayu  yang  membusuk.  Protista  mirip jamur  (fungi)  bererproduksi  melalui  spora. Protista
           mirip  jamur  (fungi)  dikelompokkan  menjadi  3  kelompok  yaitu  Myxomycota  (jamur  lendir  tak  bersekat),
           Acrasiomycota (jamur lendir bersekat), dan Oomycota (jamur air). Protista mirip jamur ada yang menguntungkan

           dan merugikan bagi manusia.
               Pada  kegiatan  belajar  3  ini  Anda  akan  mempelajari  protista  mirip  jamur  (fungi).  Kegiatan  belajar  3  ini
           menuntun  Anda  untuk  melakukan  pembelajaran  dengan  model  problem–  based  learning.  Anda  akan  diberikan
           masalah dapat berupa fenomena, kasus, dan data penelitian yang berhubungan dengan protista mirip jamur (fungi).
           Anda  diminta  untuk  conneting  with  the  problem,  setting  up  the    structure,  visiting  and  revisiting  the  problem,
           producing  a  product  or  performance,  and  evaluating  permormance  and  the    problem.  Ikutilah  sintaks  model

           pembelajaran problem- based learning pada lembar kerja siswa (LKS) 3 di bawah ini!



            Connecting with the Problem



            1.  Siswa membaca dan menganalisis dapat berupa fenomena, kasus, dan data penelitian yang diberikan pada
               bagian di bawah ini!

            2.  Carilah  kata  kunci  permasalahan  sehingga  memudahkan  untuk  menemukan  solusi  yang  hendak  di  cari
               secara individu!


             Pseudoperonospora cubensis, merupakan patogen yang dapat menyebabkan penyakit embun bulu atau busuk

             daun.  Patogen  dari  Pseudoperonospora  cubensis  ini  dapat  menginfeksi  kulit  daun  pada  kelembaban  udara
                                    o
             tinggi, temperatur 16 – 22  C dan berembun atau berkabut. Gejala yang ditimbulkan dari Pseudoperonospora
             cubensis adalah daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Tompok-
             tompok berwara hijau pucat akan kelihatan pada permukaan daun, warna hijau pucat akan berubah menjadi

             bitnik-bintik  kuning  bersegi  di  antara  urat-urat  daun.  Bintik  bintik  bersegi  atau  bulat  berwarna  kelabu.
             Penyakit  ini  bisa  mengakibatkan  keseluruhan  daun  menjadi  kering,  bergulung  atau  mati.  Pada  permulaan
             serangan, tanda penyakit akan kelihatan pada daun daun tua, kemudian akan merobek ke daun daun muda
             sehigga sebagian besar pohon dijangkiti.









            76
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103