Page 23 - E-Modul Rasio Trigonometri dengan Pendekatan STEM
P. 23
Gambar 1.3 pada halaman sebelumnya merupakan ilustrasi tangga
yang mana sisi tinggi tangga dan sisi panjang alas tangga membentuk sudut
siku-siku sehingga jika dibuat garis antara keduanya dengan sisi panjang
lintasan tangga membentuk bidang segitiga siku-siku seperti yang sudah
kamu jawab pada aktivitas sebelumnya. Panjang lintasan tangga sebagai sisi
hypotenusa (sisi miring) segitiga, tinggi tangga sebagai sisi tegak segitiga,
dan panjang alas tangga sebagai sisi alas segitiga. Antara sisi panjang
lintasan tangga dan sisi panjang alas tangga membentuk sudut α yang
kemudian menunjukkan besar sudut kemiringan tangga.
Dalam mendesain tangga, seorang arsitek biasanya terlebih dahulu
mempunyai data tinggi antara lantai satu dan di atasnya serta menentukan
panjang space yang tersedia pada bangunan untuk di atasnya dibangun
tangga (panjang alas tangga). Untuk memperkirakan panjang lintasan
tangga, arsitek memanfaatkan teorema pythagoras karena teorema tersebut
berlaku pada segitiga siku-siku. Mengacu pada ilustrasi segitiga siku-siku
pada gambar 1.3, maka untuk mengetahui panjang lintasan tangga berlaku:
2
2
c = a + b 2
Dengan
c : panjang lintasan tangga
a : tinggi dari lantai satu ke lantai atasnya (tinggi tangga)
b : panjang lantai bangunan yang di atasnya dibangun tangga (alas tangga)
Sedangkan untuk besar sudut kemiringan tangganya dapat kita
perkirakan dengan cara berikut:
1. Catat tinggi tangga. Misalkan a
2. Catat panjang alas tangga. Misalkan b
3. Lakukan operasi: tinggi tangga dibagi panjang alas tangga ( )
4. Cari di kalkulator: arc tan atau tan
-1
Klik tombol berikut untuk mengakses kalkulator:
5. Angka yang keluar pada kalkulator merupakan besar sudut kemiringan
tangga, misalkan α. Dengan kata lain α = arc tan
11