Page 63 - Kimia 1
P. 63
Penggunaan Mol
Dalam sub bab ini kita tekankan hubungan antara mol dengan massa dan
volume yang didasarkan pada rumus kimia. Apakah untuk membuat obat- obatan,
memperoleh logam-logam dari bijihnya, mempelajari pembakaran bahan bakar
roket, mensintesis senyawa-senyawa baru, atau menguji hipotesis, ahli-ahli kimia
juga memerlukan pertimbangan mol dan massa yang berhubungan dengan reaksi-
reaksi kimia. Hubungan tersebut diperoleh dari persamaan kimia.
1. Penggunaan Massa Molar dalam Stoikiometri
Perhatikan reaksi pembakaran metana di udara untuk membentuk
karbondioksida dan air, dengan persamaan reaksi berikut.
CH4 (g) + 2 O 2 (g CO2 (g) + 2 H2O (l)
Koefisien reaksi dengan konsep mol merupakan angka banding mol zat
yang tepat bereaksi dengan mol zat yang terjadi. Sehingga dalam reaksi
pembakaran metana, dapat dinyatakan sebagai:
1 mol CH4 tepat bereaksi dengan 2 mol O2
1 mol CO 2 dihasilkan untuk setiap 1 mol CH4 yang bereaksi
2 mol H2O dihasilkan untuk setiap 1 mol CO2 yang dihasilkan.
Selanjutnya, kita dapat mengubah pernyataan tersebut ke dalam faktor konversi
yang diketahui sebagai faktor-faktor stoikiometri.Faktor stoikiometri berhubungan
dengan zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia yang didasarkan pada mol.
Gambar 7
Metana merupakan komponen utama dari gas alam
Walaupun mol penting dalam dasar perhitungan persamaan kimia, kita
tidak mengukur jumlah molar secara langsung. Kita menghubungkannya dengan
jumlah tersebut bila mengukur massa dalam gram atau kilogram, volume dalam
63