Page 16 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 16
terwujud atas dasar pemikiran manusia dimana
realitas merupakan sesuatu yang nyata, riil, dan
empiris sehingga merupakan sesuatu yang postulat.
Namun demikian keberadaan ide dan relatitas dalam
kajian para ahli sering bertentangan sebut saja
dalam sebuah ungkapan yang dikutip lewat sebuah
situs, “Secara logika, antara idealisme dan realisme
tidak bisa dipertentangkan. Sebab, pencetus
idealisme (Plato) adalah murid dari pencetus realisme
(Socrates). Jika demikian, apakah mungkin Plato
seorang idealis yang juga realis? Dengan pertanyaan
lain, apakah Sokrates yang realis juga seorang
idealis? Apa sesungguhnya hakekat ide dan riil atau
materi itu?”
Untuk selanjutnya dalam kajian yang sama
Idealisme menganggap, bahwa yang konkret
hanyalah bayang-bayang, yang terdapat dalam akal
pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebutnya
dengan ide atau gagasan. Seorang realisme tidak
menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme
berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata,
riil, empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain.
Dengan kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu
yang bisa diindrakan (bisa diterima oleh panca indra).
Dalam pendidikan, idealisme merupakan
suatu aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan
pendidikan. Hal tersebut dapat ditemuai pada
berbagai model pembelajaran yang dikembangkan.
sehingga menjadikan peserta didik mampu
menggunakan akal pikiran atau idenya dengan baik
9