Page 35 - Perkembangan Masyarakat pada Masa Hindu Buddha di Indonesia
P. 35
SEJARAH INDONESIA 2021
melakukan pelayaran ke India dan Srilangka, tapi ia justru terdampar dan
singgah di sebuah kerajaan bernama To-Lang P’o-Hwang (Tulang Bawang),
tepatnya di pedalaman Chrise (Sumatera). Catatan Fa-Hien tersebut
menjelaskan akan keberadaan wilayah Kerajaan Tulang Bawang. Namun dia
tidak menyebut di mana persisnya letak pusat pemerintahan kerajaan ini.
MusafirTiongkok yang pernah mengunjungi Nusantara pada abad VII, yaitu I
Tsing yang merupakan seorang peziarah Buddha, dalam catatannya menyatakan
pernah singgah di To-Lang P’o- wang “Tulangbawang” , suatu kerajaan di
pedalaman Chrqse Pulau Sumatera . Namun Tulangbawang lebih merupakan
satu Kesatuan Adat. Tulang Bawang yang pernah mengalami kejayaan pada
Abad ke M. S ampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kerajaan
Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat
kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan
Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat kota Menggala
Asal kata Tulang Bawang berasal dari beberapa sumber. Keberadaan Tulang
Bawang, dalam berbagai referensi, mengacu pada kronik perjalanan pendeta
Tiongkok, I Tsing. Disebutkan, kisah pengelana dari Tiongkok, I Tsing (635-713).
Seorang biksu yang berkelana dari Tiongkok (masa Dinasti Tang) ke India dan
kembali lagi ke Tiongkok. Ia tinggal di Kuil Xi Ming dan beberapa waktu pernah
tinggal di Chang’an. Dia menerjemahkan kitab agama Budha berbahasa
Sanskerta ke dalam bahasa Cina.
Berdasarkan catatan dari I Tsing, seorang penziarah asal daratan Cina
menyebutkan, dalam lawatannya ia pernah mampir ke sebuah daerah di Tanah
Chrise. Di mana di tempat itu, walau kehidupan sehari-hari penduduknya masih
bersipat tradisional, tapi sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi
yang dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren
yang bahannya dari pohon Aren.
Sewaktu pujangga Tionghoa I Tsing datang melawat dan singgah melihat
daerah Selapon, dari Tsing inilah kemudian di sebut lahirnya nama Tola P’o-
wang. Sebutan Tola P’o-Hwang dari ejaan Sela-pon. Sedangkan untuk
mengejanya, kata Selapon ini di lidah I Tsing berbunyi So-la-po-un.
Berhubung orang Tionghoa itu berasal dari Ke’, seorang pendatang negeri
Cina yang asalnya dari Tartar dan dilidahnya tidak dapat menyebutkan sebutan
so, maka I Tsing mengejanya dengan sebutan to. Sehingga kata
Selapon/Solapun disebutnya To-La P’o-Hwang.
Keberadaan nama Kerajaan Tulang Bawang (To-La P’o-Hwang) sempat di
kenal di tanah air. Meski tidak secara terperinci menjelaskan, dari sejumlah
riwayat sejarah maupun catatan penziarah asal daratan Cina, mengungkap akan
keberadaan daerah kerajaan ini.
DISUSUN OLEH : BHINNEKA Mahendrayati, S.Pd . SMA NEGERI 1 MOYO UTARA 34