Page 17 - CERPEN_FAAH_SDN WONOKUSUMO IV
P. 17

“Kamu punya waktu 30 menit, untuk belajar lagi ya,”kata gurunya lagi.

                  Bian belajar membaca bersama gurunya, gurunya mengajarinya dengan telaten.

                  Bian dipinjami jam tiruan untuk belajar membaca jam, sampai akhirnya Bian bisa.
                         “Nah, sekarang kamu sudah bisa baca jam kan ?” tanya gurunya

                         “Sekarang, kamu tinggal belajar disiplin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya”,
                         “Jangan teledor lagi, ya!” pinta gurunya

                         “Iya, bu”, Bian menjawab sambil menganggukkan kepalanya.
                         “Aku sudah bisa baca jam” batin Bian kegirangan.

                         “Kenapa melamun Bian, mikir apa, Nak?’ tanya gurunya tiba-tiba, Bianpun kaget,

                         “Tidak ada apa-apa,bu” jawab Bian
                         “Ayo, dikerjakan tugasnya tadi .. ya !” perintah guru pada Bian.

                  Jam sekolahpu usai, seperti biasa Bian dan adiknya dijemput ibunya.
                  Ketika  petang  hari,  Bian  bersama  keluarganya  berkumpul  di  ruang  tamu,  ibunya

                  memnandangi kalender yang dipajang didinding ruang tamu ruamahnya.
                         “Ayah, tiga hari lagi, Bian ulang tahun, lho”, kata ibunya sambil memandang ke

                  Bian.

                         “Oh, ya, tiga hari lagi, usia Bian sudah 9 tahun”, kata ayah sambil mengusap
                  kepala Bian.

                         “Bian, kamu minta hadiah apa, Nak ?” tanya ayahnya pada Bian.

                  Mereka  sekeluarga  memang  saling  menyayangi,  ayah  dan  ibunya  selalu  menyisihkan
                  uang untuk di belikan kado ulang tahun uantuk anak-anaknya, meskipun sederhana.

                  Begitupun Bian dan Boby, mereka rajin menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.
                         “Aku, ingin kado jam tangan ayah,” pinta Bian

                         “Ok..tapi,  bolehkan  ayah  tahu,  kenapa  kamu  minta  jam  tangan,  Bian”  tanya
                  ayahnya.

                         “Aku sudah bisa membaca jam ayah”, jawab Bian

                         “Aku ingin bisa displin, biar tidak merepotkan ayah ibu dan biar tidak telat-telat
                  lagi’ imbuh Bian lagi.

                         “Syukurlah  Bian,  kamu  sekarang  sudah  pintar,  dan  berusaha  jadi  anak  yang
                  disiplin, ayah bangga padamu”, kata ayah Bian sambil mengusap kepalanya.






                                                           14
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22