Page 41 - Misteri di Hutan Rimba
P. 41
“Saya merencanakan hendak memboyong ibu dan
saudaranya ke keraton,” kata Sultan Salehudin. “Meskipun hal
itu nantinya akan menjadi bahan pembicaraan seisi negeri.
Bahkan tidak mustahil sampai ke kesultanan tetangga.”
“Sultan bermertuakan seekor kerbau. Begitulah orang-
orang akan membicarakannya, bukan?” kata Sultan Dompu.
“Betul. Namun bagaimanapun juga, dia adalah ibu
permaisuri saya. Saya tetap memboyongnya ke keraton.”
“Saya yakin dia bukan kerbau biasa seperti kata
Tuanku. Kerbau itu dapat berbicara seperti kita. Hal itu
sebagai pertanda dia bukan kerbau sembarang kerbau.”
“Sultan, seandainya Sultan Dompu tidak keberatan,
izinkanlah saya turut menemuinya. Mungkin tenaga saya
dibutuhkan untuk membujuknya agar mereka mau tinggal
di keraton.”
“Saya sangat senang bila Sultan Dompu berpikiran
semulia itu. Mengapa tidak? Marilah bersama-sama saya ke
hutan Londa itu.”
“Dapatkah Sultan Dompu menjelaskan, dorongan
apakah yang membuat Tuanku ingin menemuinya?”
“Hal itu nanti akan saya jelaskan. Percayalah, tidak ada
niat buruk terkandung dalam keinginan saya.”
34