Page 77 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 77
putri yang dinamai I Sengong Daeng Sirompa atau Aji Doja
putri Agung. Putri ini kelak bersuamikan Sultan Muhammad
Idris dari kerajaan Kutai Kertanegara.
Petta To Siangka, pergi berdagang ke Sulawesi Tengah
dan kawin di sana. Keturunannya kelak menjadi raja-raja
Donggala, Banawa, Tawaili dan lain-lain.
Petta Torawe tidak menetap ·w suatu tempat ia selalu
mengembara disertai pengiringnya yang 250 orang jumlah-
nya. Mereka sarnbil merampok dengan menggunakan armada
yang terdiri delapan buah perahu layar . 2 9 Dalarn pengem-
. baraan perampokan ini ia pemah menyerang daerah Malinau
dan mpmawan raja Tidung yang bergelar Panglima Muda. Ke-
mudian mereka masuk ke Berau dan menjalin persahabatan
dengan Sultan Sambaliung untuk menghadapi perarnpok-
perampok dari Sulu.
La Moha Daeng Mangkona yang diperintahkan ke daerah
Kutai oleh La Madukelleng, diterima oleh raja Kutai Lama
yang merupakan pusat kerajaan Kutai Kertanegara.
Pada tahun 1700 La Moha Daeng Mangkona pindah ke
arah udik sungai Mahakam yang kemudian dinamai Samarinda.
Ia mengepapali orang-orang Bugis. Mereka bertempat tinggal
pada rumah-rumah yang dibangun di atas rakit-rakit. Ia diijin-
kan mendirikan pemerintahan ~endiri semacarn Republik.
Yang menjadi kepala pemerintahan ialah La Mogang Daeng
Mangkona sendiri, dengan gelar Pua Ado'.
Tahun 1703, 30 Pua Ado' pertama La Mohang Daeng
Mangkona, mendirikan pemukirnan di dataran yang menjadi
Samarinda Seberang sekarang. Semua orang Bugis tadinya
timggal di rakit diperintahkan membangun rumah di darat. 3 1
Raja Kutai yang memberikan daerah Samarinda kepada La
29. Loe. cit .
. 30. Moh. Noor, op. cit, hal. 4. .
31. Sebagian besar orang berpendapat bahwa karena melihat tanah yang datar,
daerah itu dinamai Samarendah akhirnya Samarinda.
68 .