Page 9 - Edisi 22 Februari 2018
P. 9
Melibatkan Anak Untuk Demonstrasi
Bisa Diancam Pidana
MemoX Jember - Ketua Lembaga Pusat Perlindungan Perempuaan dan Anak (P3A) Jem-
ber, Menik Humaidah, SH menyatakan mobilisasi anak dalam kegiataan demonstrasi, atau kegiatan
politik lainya merupakan pelanggaran hak anak dan dapat dipidana.
Hal ini dikarenakan dengan melibatkan anak, bisa mengancam keselamatan anak sekaligus
berdampak buruk bagi psikologis anak di masa mendatang.
"UU Perlindungan Anak sudah jelas mengatur tentang hal itu, anak tidak boleh dilibatkan
dalam kegiatan demonstrasi atau kegiatan politik yang lain, anak-anak dilarang digunakan sebagai
alat untuk kegiataan seperti itu, memang yang sering terjadi anak yang justru diperalat," ujarnya.
Menurut Menik, didalam Undang-Undang (UU) Nomor 17/2016, ten-
tang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU Nomor 1/2016,
tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23/2002 jelas mengatur tentang
perlindungan anak. Bahkan jika terbukti terjadi pelanggaran dapat dikenai
pidana selama 5 sampai 12 tahun kurungan penjara.
"Ancaman pidana tersebut dapat diterapkan kepada siapa saja
yang bertindak sebagai panitia penyelenggara kegiatan seperti, unjuk
rasa, kampanye, yang sengaja memobilisasi anak,dari sisi psikol-
ogis itu juga bukan hal yang positif, karena kelak saat meng-
hadapi persoalan, anak berfikirnya hanya bisa diselesaikan
melalui demo bukan cara yang persusif atau melalui
musyawarah," tegasnya.
Kegiatan mobilisasi anak pada saat unjuk rasa dan
kampanye tidak ada kepentingannya dengan hak
anak, sehingga, pada saat terjadi kegiatan itu
keselamatan jiwa anak sangat terancam.
"Bukan tidak mungkin saat berada di
kerumunan itu muncul kekerasan-kekerasan,
kalau sampai menimpa anak bagaimana itu?,
saat itu terjadi anaklah yang berpeluang pal-
ing dominan menjadi korbannya, karena mer-
eka lemah dan tidak siap menghadapi situasi
semacam itu," tandas Menik Humaidah.
Seperti diketahui, sejumlah elemen
masyarakat mengatasnamakan kelompok
Aksi 212 mengelar aksi unjuk rasa di dua titik
yakni di seputar alun-alun Kota dan di Kantor
DPRD Jember, Rabu (21/2/2018). Massa melaku-
kan istighosah serta menyampaikan sejumlah point
tuntutan terkait 2 tahun kinerja Pemerintaah Daerah
Jember.
Dalam aksi tersebut juga nampak banyak
mengikutsertakan anak-anak sebagai peserta aksi. Hal
itu juga beredar luas melalui media sosial facebook
sehingga banyak menuai sorotan masyarakat. (ren/
min)
edisi 22 Februari 2018 1