Page 87 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 87

Peranan kedua dari informasi adalah sebagai alat bantu terciptanya kontrol internal yang
                   baik  di  dalam  perusahaan  –  terutama  yang  berkaitan  dengan  aspek  ”good  corporate
                   governance” yang belakangan ini mutlak dituntut oleh mayoritas stakeholder organisasi.
                   Sejumlah kasus keamanan yang kerap terjadi sehubungan dengan hal ini misalnya:


                       •  Manipulasi  laporan  keuangan  dan  perpajakan  karena  buruknya  sistem
                          keamanan aplikasi maupun database perusahaan;

                       •  Diubahnya  data  dan/atau  informasi  sejumlah  ukuran  kinerja  bisnis  pada
                          masing-masing unit atau departemen agar tidak terlihat adanya kinerja buruk
                          yang terjadi;

                       •  Digantinya isi dari sejumlah dokumen arsip agar tidak terkena jeratan hukum;

                       •  Dibukanya dokumen-dokumen rahasia oleh mereka yang tidak berhak untuk
                          mengaksesnya; dan lain sebagainya.

                   Adapun resiko terbesar yang dihadapi oleh perusahaan jika faktor keamanan terhadap data
                   dan/atau informasi tidak terjaga dalam konteks ini adalah potensi terjadinya ”chaos” atau
                   kekacauan internal, yang tentu saja akan berdampak langsung dan sangat buruk terhadap
                   operasional usaha.


                   Resiko Keamanan Konsumen
                   Perusahaan  dapat  eksis  menjalankan  usahanya  karena  adanya  konsumen  yang  setia
                   membeli produk dan/atau jasa yang ditawarkan. Dengan kata lain, konsumen merupakan
                   faktor penentu dari hidup matinya usaha. Dalam menjalankan bisnisnya sehari-hari, tentu
                   saja terjadinya relasi yang intens antara perusahaan dengan para konsumennya. Dan di
                   dalam  era  internet  seperti  saat  ini,  sejumlah  dan  beragam  interaksi  antara  perusahaan
                   dengan  konsumennya  terjadi  di  dunia  maya.  Berbeda  dengan  resiko  kemanan  internal
                   dimana hanya kalangan terbatas saja terhubung dengan jaringan komputer perusahaan, di
                   dalam  dunia  maya,  puluhan  bahkan  ratusan  juta  individu  maupun  kelompok  saling
                   terhubung satu dengan yang lain – sehingga secara langsung meningkatkan kompleksitas
                   dan  mempertinggi  resiko  terjadinya  tindak  kejahatan  terhadap  perusahaan  melalui
                   pencurian maupun pengrusakan terhadap informasi yang mengalir di internet.
















                                                  Sumber: Indrajit, 2002




                                                           87
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92