Page 92 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 92

terjadi  dalam  setiap  kasus  kejahatan,  dikalikan  dengan  angka  probabilitas/
                          kemungkinan terjadinya tindakan kriminal tersebut. Untuk keperluan tersebut,
                          perusahaan harus memiliki daftar jenis kejahatan yang mungkin terjadi dengan
                          potensi kerugian dan probabilitas frekuensi kejadian sebelum akhirnya dapat
                          memperkirakan total biaya yang layak untuk diinvestasikan.


                   Investasi ”Resiko Rendah”
                   Terhadap  jenis  ancaman  beresiko  rendah,  biasanya  prioritas  pengembangan  sistem
                   keamanan  jaringan  juga  menjadi  kecil  di  mata  manajemen  perusahaan.  Bisa  dikatakan
                   keberadaan sistem ini bersifat ”optional” atau ”nice to have”. Paling tidak dalam situasi ini
                   perusahaan memutuskan untuk menginstalasi sistem keamanan jaringan dengan standar
                   paling minimum.

                       •  Pada  Domain  Relasi  Internal,  manajemen  perusahaan  biasanya  melakukan
                          proses  perbandingan  (benchmarking)  di  perusahaan  pada  industri  sejenis
                          terhadap  jumlah  alokasi  atau  persentasi  biaya  yang  didedikasikan  untuk
                          membangun dan memelihara sistem jaringan keamanan.


                       •  Pada  Domain  Relasi  Mitra  Bisnis,  ada  kesempatan  dimana  perusahaan
                          ”melimpahkan” atau memberikan keleluasaan kepada mitra bisnisnya untuk
                          membangun sistem terkait, mengingat keberadaan sistem ini bagi perusahaan
                          bersifat  ”tidak  mendesak”  sementara  mungkin  bagi  mitra  bisnis  bersifat
                          sebaliknya.


                       •  Pada  Domain  Relasi  Konsumen,  hal  yang  kurang  lebih  sama  terjadi.
                          Mengingat  bahwa  kerugian  yang  diderita  perusahaan  tidak  terlampau
                          signifikan,  maka  faktor  resiko  dan  biayanya,  diserahkan  atau  dilimpahkan
                          kepada para konsumen yang ingin melakukan transaksi. Hal ini akan berjalan
                          secara efektif terutama jika konsumen juga memandang resiko kerugian yang
                          dihadapi cukup rendah seandainya terjadi ancaman keamanan.


                   Pada akhirnya, pengalaman memperlihatkan bahwa keputusan untuk menentukan apakah
                   perusahaan  akan  membangun  sistem  keamanan  jaringannya  atau  tidak  akan  sangat
                   tergantung  dari  dua  hal  utama,  yaitu:  peranan  sistem  dan  teknologi  informasi  bagi
                   perusahaan terkait dan pola atau gaya manajemen pimpinan perusahaan.  Jika keberadaan
                   atau posisi sistem dan teknologi informasi sangat kritikal bagi perusahaan (terkait dengan
                   peranannya dalam melancarkan rangkaian proses bisnis inti atau ”core processes”), maka
                   jelas  permasalahan  keamanan  jaringan  merupakan  hal  yang  mutlak  diperhatikan.
                   Sebaliknya jika tidak, maka pemikiran terhadap perlu tidaknya dilakukan pembangunan
                   terhadap sistem keamanan jaringan menjadi hal yang tidak mendapatkan prioritas utama.
                   Ditinjau dari gaya kepemimpinan, seorang ”risk taker” biasanya justru berani mengambil
                   resiko dengan cara tidak perlu memperhatikan sungguh-sungguh terhadap isu keamanan
                   ini;  sementara  seorang  ”risk  averse”  biasanya  justru  tertarik  untuk  mencari  jalan
                   bagaimana  agar  segala  resiko  yang  mengancam  kelanggengan  usaha  bisnisnya  dapat
                   diminimalisasi.

                   Seperti yang sering terjadi dalam fenomena kehidupan sehari-hari, seorang kepala rumah
                   tangga  tidak  akan  pernah  berfikir  untuk  menyisihkan  sebagian  pendapatannya  guna
                   membeli sistem alarm rumah, sampai tetangga atau teman dekatnya mengalami musibah
                   perampokan.




                                                           92
   87   88   89   90   91   92   93   94   95