Page 48 - Bismillah Bahan Ajar Bu Ernawati
P. 48

44









                         Pa'bicara meninggalkan tempat lalu warga satu-persatu bubar dan yang tersisa
                         sepasang remaja memadu kasih.
                         Kaco             :  “Dinda pesta telah selesai tapi pasti perkawinan kita belum juga
                                             tiba dan saya semakin tidak bisa hidup tanpa Dinda”.
                         Cicci            :  “Kanda saya juga demikian bila bersamamu rasanya dunia ini
                                             milik kita berdua dan yang lainnya tiada berarti”.
                         Dari luar warga merespon.
                         Warga 1          :   “Heiiii... Kalian jangan egois...! Dunia ini milik banyak orang
                                             hak orang lain atas dunia ini mau diapakan”?
                         Warga 2          :  “Yah...!  Betul  memangnya  kamu  berdua  saja  yang  hidup  di
                                             dunia ini? Heiii (kepada warga lainnya)
                                             Cinta membuat matanya jadi buta memangnya dunia ini
                                             buatan nenekmu”?
                         Warga 3          :  “Sssst...! Kalian jangan sewot yang penting kita saksikan apa
                                             adegan mereka selanjutnya biar lebih asik”!


                         Kedua insan yang memadu kasih merasa terganggu dan terusik lalu meninggalkan
                         tempat.
                         Kaco             :  “Adinda saya rasa ketentraman dan kebahagian kita ini banyak
                                             orang yang tidak senang melihatnya”.
                         Cicci            :  “Yaaa.. kanda memang sekarang ini tingkat kecemburuan
                                             terhadap orang lain semakin meningkat”.
                         Kaco             :  “Sebaiknya tempat ini kita tinggalkan saja kita cari tempat yang
                                             lebih aman disini kita tidak bebas mengungkapkan perasaan“.
                                             (selalu mereka berdua meninggalkan tempat)
                         Tinggal warga saling mengomentari
                         Warga 3          :  “Kalian telah mengganggu orang lain merusak kesenangan dan
                                             kebahagiaan orang lain”!
                         Warga 1          :  “Tapi mereka berdua menjadikan kita tidak berarti di dunia ini”.
                         Warga 3          :  “Itu  retorika  orang  berpacaran  untuk  saling  meyakinkan
                                             sebagaimana  retorika  orang  politik  orang  berdagang  retorika
                                             mubaligh mereka berbicara untuk meyakinkan orang lain agar
                                             mempercayainya walau pun apa yang mereka katakan itu tidak
                                             benar dan tidak mampu melakukannya”.
                         Warga 4          :  “Hei..  hei..!  Kalian  jangan  banyak  beretorika  sebaiknya  kita
                                             bergembira dan menari”!

                         Musik dimainkan, dengan riang warga bergembira penari pa'dego mulai menari
                         memainkan sendok kayu yang digenggamnya sampai lampu padam.

                         Lampu  kembali  dinyalakan  musik  mengiringi  Ka'useng  dalam  kegelisahannya.
                         Musik  beralih  mengiringi  Ka’useng.  Ka’useng  bimbang  dan  ragu,  bingung








                                             Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                44
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53