Page 53 - Bismillah Bahan Ajar Bu Ernawati
P. 53

49







                         Puang Gamma      :  “Saya  mengerti  tapi  apakah  kamu  sering  masih  perlu  diberi
                                             sanksi  sedang  dia  sudah  berada  di  rumah  saya  sebagai
                                             pemangku adat”?
                         Warga 1          :  “Tapi Puang ....”!

                         Tiba-tiba Puang Cazdia muncul.
                         Puang Cazdia     :  “Saya  sudah  paham  maksud  kalian  baiklah  saya  yang  akan
                                             memutuskan mengenai hukuman yang pantas bagi Ka’useng”.
                         Ka'useng         :  “Ibu  selamatkan  saya..,  Aku  tak  akan  mengulangi  lagi
                                             perbuatan ini”. (Ka'useng kembali bersimpuh di kaki ibunya)
                         Puang Cazdia     :  “Anakku hukum itu tak bisa seperti karet yang bisa kendur dan
                                             bisa mengganti tidak anakku aku juga tidak mau kehilanganmu
                                             tapi hukum menghendaki demikian (kembali berbicara kepada
                                             warga) begini demi atas nama hukum kebenaran dan keadilan
                                             maka  aku  memutuskan  agar  kauseng  diberi  hukuman  yang
                                             setimpal  dengan  perbuatannya  tapi  dengan  satu-satunya
                                             permintaanku Ka'useng harus mati diatas pangkuanku (Puang
                                             Cazdia merasa sangat perih, sedih, pedih, dan menangis).
                         Puang Gamma      :  “Kalau Ka'useng tidak bisa dimaafkan, ya apa boleh buat tapi
                                             bukankah  Ka'useng  telah  sempat  berlindung  di  rumah
                                             pemangku  adat  sebagaimana  kebiasaan  yang  berlaku  bila  si
                                             pelaku telah sempat menyaksikan bubungan rumah salah satu
                                             pemangku  adat  maka  selamatlah  orang  itu  dan  dia  harus
                                             terbebas  dari  hukum.  Ka'useng  tidak  hanya  sempat  melihat
                                             bubung  rumah  pemangku  adat  tapi  lebih  jauh  kaku  setelah
                                             berada  di dalam  rumah  salah  satu  pemangku adat  itu  berarti
                                             Ka'useng dengan sendirinya terbebas dari segala tuntutan”.
                         Warga 5          :  “Benar juga saudara-saudara kita tidak bisa lagi mengganggu
                                             Ka'useng  dia  sudah  terbebas  dengan  sesampainya  di  rumah
                                             Puang Gamma ini”.
                         Warga 1          :  “Kenapa  engkau  jadi  berbalik  membelah  penguasa  apakah
                                             engkau telah mendapat sesuatu darinya”?
                         Warga 2          :  “Apapun alasannya Ka'useng tak bisa dibebaskan begitu saja”!
                         Warga 4          :  “Tapi yang lebih prinsip adalah bahwa Ka'useng secara hukum
                                             dia tidak bisa lepas dari  hukum adalah  bahwa  sesungguhnya
                                             Ka'useng  hanya  sempat  berlari  ke  rumah  orang  tuanya  yang
                                             kebetulan pemangku adat”.
                         Koor Warga       :   “Yaaah...betul….”!
                         Warga 5          :  “Ya  saudara-saudara!  Jangan  salah  tanggapan  terhadap  saya
                                             saya tidak akan berbalik menjadi penghianat dan menginjak-
                                             injak hukum yang kita telah disepakati bersama tapi saya ingin
                                             agar kita mengambil tindakan dan keputusan secara cermat dan
                                             tepat”.





                                             Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                49
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58