Page 15 - Bahan Ajar Bu Erna
P. 15

10






                        diucapkan  sendiri  oleh  pelaku  dalam  percakapan  dengan  pelaku  lain  dari  kata-kata
                        yang diucapkan oleh pelaku lain tentang dirinya
                        4.  Dialog
                               Dialog  adalah  pembicaraan  tokoh.  Dialog  merupakan  unsur  terpenting
                        dalam drama. Oleh karena itu, ada dua hal yang harus dipenuhi dalam dialog, yakni
                        (1)  dialog  harus  dapat  mempertinggi  nilai  gerak;  dan  (2)  dialog  harus  baik  dan
                        bernilai tinggi. Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa lisan
                        yang komunikatif dan bukan ragam tulis.
                        5.  Konflik
                               Konflik merupakan sumber gerak dramatik. Maksudnya, cerita  hanya dapat
                        bergerak  kalau  di  dalamnya  ada  konflik.  Konflik  tidak  hanya  terjadi  antara
                        seseorang  dengan  orang  lain.  Tetapi,  dapat  juga  terjadi  antara  orang  dengan
                        masyarakat, antara orang dengan alam, antara orang dengan suatu keyakinan, dan
                        antara orang dengan diri bathinnya. Konflik dapat membuat penonton tertarik untuk
                        terus mengikuti atau menyaksikan pementasan drama
                        6.  Latar (Setting)
                               Setting  atau  tempat  kejadian  cerita  sering  pula  disebut  latar  cerita.
                        Penentuan ini harus secara cermat, sebab drama naskah harus juga memberikan
                        kemungkinan  untuk  dipentaskan.  Setting  biasanya  meliputi  tiga  dimensi,  yaitu:
                        tempat, ruang, dan waktu
                        7.  Sudut Pandang
                               Sikap penulis terhadap membawakan kisah: Sudut pandang orang pertama
                        dan  sudut  pandang  orang  ketiga.  Menurut  Yustinah  (2018:  219)  bahwa  “Sudut
                        pandang adalah pendapat atau sikap terhadap masalah pokok karya sastra dan posisi
                        pencerita dalam membawakan kisah”. Senada dengan  Yustinah,  Aminudin (2010: 90)
                        mengatakan bahwa “sudut pandang sudut pandang adalah cara seorang pengarang
                        menampilkan  para  tokoh  atau  pelaku  dalam  dongeng  yang  disampaikan  atau  bisa
                        dipaparkan”.
                               Selanjutnya menurut Nurgiantoro (1995: 219) sudut pandang ialah strategi
                        yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan
                        berbagai  peristiwa  yang  membentuk  cerita  dalam  sebuah  karya  satra.  Sejalan
                        dengan pendapat Nurgiantoro, Sudut pandang adalah titik kisah yang merupakan
                        penempatan dan posisi pengarang dalam ceritanya, titik kisah terbagi menjadi 4
                        jenis  yaitu  pengarang  sebagai  tokoh,  pengarang  sebagai  tokoh  sampingan,
                        pengarang sebagai orang ketiga, dan pengarang sebagai narator atau pemain (Semi,
                        2013: 57-58).
                        8.  Amanat
                             Amanat  adalah  gagasan  yang  mendasari  karya  sastra;  pesan  yang  ingin
                        disampaikan  pengarang  kepada  pembaca  atau  pendengar.  Amanat  atau  pesan
                        merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama tersebut kepada






                                            Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                 11
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20