Page 68 - E-Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 68
Dalam hal kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang
bertanggung jawab, otonomi, swadaya, dan keberanian untuk
mempertanggungjawabkan segala tindakan dalam pengelolaan usaha dan
organisasi. Kemandirian dalam koperasi merupakan faktor pendorong
(motivator) bagi koperasi untuk meningkatkan keyakinan akan kekuatan
sendiri dalam mencapai tujuan. Pencapaian kemandirian dalam koperasi
memang memerlukan waktu yang tidak sedikit, karena diperlukannya proses
sesuai dengan hukum pertumbuhan yang dipaparkan oleh Pumpin dan Range
(1991) dalam Ropke (1995:57) bahwa terdapat empat fase yang harus dilalui
dalam proses pertumbuhan yang dimulai dengan fase percobaan,
perkembangan yang pesat, tingkat penurunan pertumbuhan dan berakhir
dengan terjadinya stabilitas atau kemerosotan.
Menurut Pedoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi Rasio
Kemandirian Operasional adalah perbandingan antara Partisipasi Netto
dengan jumlah beban usaha ditambah dengan beban perkoperasian dikalikan
dengan 100%. Partisipasi netto adalah partisipasi bruto (pendapatan) anggota
dikurangi dengan beban pokok anggota, untuk menghitung Kemandirian
Operasional menggunakan formula sebagai berikut:
100%
ℎ ℎ
Partisipasi netto adalah partisipasi bruto (pendapatan) anggota dikurangi
dengan beban pokok anggota. Untuk rasio kemandirian operasional lebih
kecil sama dengan 100% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap
penetapan nilai dan skor rasio kemandirian operasional mengacu kepada
tabel di bawah ini:
Tabel 2. 18 Penetapan rasio, nilai, kategori dan skor Kemandirian
Operasional
Rasio (%) Nilai Kategori Skor
≥ 120 1 Sehat 4
110 ≤ X < 120 2 Cukup Sehat 3
100 ≤ X < 100 3 Kurang Sehat 2
63