Page 19 - E-Book Akuntansi Keuangan Kelas XII Materi Aset Tetap Berwujud
P. 19

b) Berdasarkan Tujuan Akuntansi
                        1. Aset Tetap yang Umurnya Tidak Terbatas
                                  Aset tetap jenis ini adalah aset tetap yang dapat dipergunakan
                            secara terus-menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus
                            memperbaiki atau menggantinya. Misalnya, tanah yang di atasnya
                            didirikan untuk gedung tempat perusahaan menjalankan aktivitas usaha,
                            lahan pertanian dan peternakan.
                        2. Aset Tetap yang Umurnya Terbatas dan Jika Sudah Habis Masa
                            Penggunaannya Dapat Diganti dengan Aset Sejenis
                                  Jenis aset tetap ini memiliki umur ekonomis maupun umur teknis
                            yang    terbatas.   Karena    itu  jika   secara    ekonomis     sudah    tidak
                            menguntungkan (beban yang dikeluarkan lebih besar dari manfaatnya),
                            maka aset seperti ini harus diganti dengan aset lain. Misalnya, gedung
                            perusahaan, mesin produksi, kendaraan, peralatan kantor.
                        3. Aset Tetap yang Umurnya Terbatas dan Jika Sudah Habis Masa
                            Penggunaannya Tidak Dapat Diganti dengan Aset Sejenis
                                  Aset ini merupakan aset tetap yang hanya sekali pakai dan tidak
                            dapat diperbarui karena kandungan atau isi dari aset itulah yang
                            dibutuhkan, bukan wadah luarnya. Misalnya, sumber daya alam dari hasil
                            tambang, seperti minyak mentah, gas bumi, batu bara, dan lain-lain.

                  d. Contoh Aset Tetap
                       1) Lahan
                                  Lahan adalah bidang tanah
                           yang terhampar, baik yang merupakan
                           tempat bangunan maupun yang masih
                           kosong. Dalam akuntansi, jika ada
                           lahan    yang    di  atasnya    didirikan
                           bangunan, maka pencatatan antara
                           bangunan        dan      lahan      harus
                           dipisahkan. Namun, jika bangunan
                           yang dianggap sebagai bagian dari
                           lahan dan dapat meningkatkan nilai                      Gambar 1.1 Lahan kosong
                           lahan tersebut, maka pencatatannya            Sumber: https://kuningan.radarcirebon.com/hanya-
                           dilakukan penggabungan dengan nilai               10-persen-pabrik-garmen-bolehdibangun/
                           lahan.

                       2) Gedung

                               Gedung adalah bangunan yang
                           berdiri di atas lahan, baik yang berdiri
                           di atas tanah maupun air. Gedung
                           akan mengalami penyusutan sehingga
                           nilainya akan menurun dari tahun ke
                           tahun.


                                                                                  Gambar 1.2 Gedung pabrik
                                                                          Sumber: https://updatenews.co.id/lowongan-
                                                                         kerja-pt-charoen-pokphand-indonesia-tbkplant-
                                                                                         balaraja





                                                                                                             8
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24