Page 23 - E-Book Akuntansi Keuangan Kelas XII Materi Aset Tetap Berwujud
P. 23

C.     HARGA PEROLEHAN ASET TETAP


                        Seringkali terjadi permasalahan dalam menentukan harga perolehan aset
                  tetap untuk dicatat dalam jurnal. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
                  pencatatan akuntansi jika aset tetap dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah. Maka
                  diperlukan pengetahuan yang memadai tentang harga perolehan suatu aset tetap.
                  a. Pengertian Harga Perolehan Aset Tetap
                              Pengertian terkait harga perolehan dikemukakan oleh beberapa ahli,
                      sebagai berikut.
                      a) Dalam PSAK 16 paragraf 23, menyebutkan bahwa biaya perolehan aset
                          tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat terjadinya.
                          Jika pembayaran suatu aset ditangguhkan hingga melampaui jangka
                          waktu kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan beban bunga
                          selama periode kredit.
                      b) Menurut Haryono Jusup (2005:155), harga perolehan adalah semua
                          pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap sampai dengan
                          aset tetap tersebut siap untuk digunakan.
                      c) Menurut Wit & Erhans (2000:82), harga perolehan adalah harga beli
                          ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan
                          menyiapkan hingga aset tetap tersebut siap digunakan.
                             Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa harga
                      perolehan adalah seluruh jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan
                      aset tetap hingga siap digunakan oleh perusahaan. Harga perolehan meliputi
                      harga faktur dari aset, beban pemasangan, beban angkut, bea impor, komisi
                      perantara, bea balik nama, dan lainnya. Pada perusahaan, sebagian besar
                      menggunakan metode harga perolehan/biaya historis sebagai dasar untuk
                      menilai aset tetap.
                             Dalam laporan posisi keuangan, aset tetap dicatat dan diakui sebesar
                      nilai bukunya, dengan cara harga perolehan aset tetap dikurangi dengan
                      akumulasi depresiasi aset tetap. Nilai buku diartikan sebagai nilai bersih aset
                      seperti yang tercantum dalam laporan posisi keuangan. Sedangkan akumulasi
                      depresiasi merupakan kumpulan dari seluruh beban depresiasi selama periode
                      akuntansi.
                  b. Cara Perolehan Aset Tetap
                             Pertimbangan perusahaan untuk memiliki aset tetap adalah untuk
                      membantu memperlancar kegiatan perusahaan dan meningkatkan operasi
                      perusahaan, dengan harapan laba yang diperoleh dimasa mendatang akan
                      meningkat dari laba sebelumnya. Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai
                      cara dimana masingmasing cara memperoleh akan mempengaruhi penentuan
                      harga perolehan. Berikut cara perolehan aset tetap.
                      1) Pembelian Tunai
                             Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian secara tunai akan dicatat
                           dalam buku dengan jumlah nominal sebesar uang yang telah dikeluarkan
                           untuk memperoleh aset tetap (berdasarkan harga belinya) dan ditambah
                           dengan pengeluaran-pengeluaran yang membuat aset tersebut siap untuk
                           dioperasikan. Jika dalam pembelian aset tetap terdapat potongan tunai,
                           maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap faktur,






                                                                                                            12
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28