Page 10 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 10
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU
apa yang kemudian disebut sebagai politik aliran dalam sejarah Indonesia.
Dengan demikian, istilah kebudayaan Islam dalam konteks ini mengacu
pada kondisi dimana Islam berfungsi sebagai sistem makna yang sangat berarti
menentukan kehidupan kaum Muslim, mulai dari pemikiran, sikap social politik
dan keagamaan, praktik-praktik ritual, institusi dan gerakan, cita rasa (bahasa,
sastra, dan seni), hingga benda-benda peninggalan yang terkait dengan konsepsi
dan pemaknaan keagamaan. Semua itu menjadi elemen utama dari kebudayaan
Islam. Dengan demikian, istilah tersebut mengacu pada dimensi keislaman yang
sudah terinstitusionalisasi sedemikian rupa dalam kehidupan kaum Muslim. Islam
yang telah berfungsi sebagai sumber makna bagi kaum Muslim untuk memaknai
dunia, diri, dan hubungan sesame mereka.
Dalam sejarah Indonesia, tampilnya Islam sebagai sumber makna
sebagaimana dikatakan Geertz berlangsung dalam proses yang panjang, dan
melalui berbagai lapisan pengamanan sejarah yang bertingkat-tingkat, mulai
dari konversi keagamaan-ketika seseorang memutuskan untuk beralih menjadi
muslim-hinga periode ketika Islam menjadi satu kekuatan social-politik dan
selanjutnya gerakan untuk revitalisasi praktik-praktik Islam sehingga sesuai
sejalan dengan tuntutan-tuntutan baru yang muncul dalam perkembangan
sejarah. Semua unsur kebudayaan Islam akan dikaji dari sudut pandang sejarah,
dimana perubahan dan kesinambungan akan menjadi satu tema penting dalam
pembahasan. Dengan demikian, semua hal yang termasuk dalam kebudayaan
Islam tidak dilihat secara statis dan berdiri sendiri, semua memiliki kaitan satu
sama lain dan terus menerus berubah sejalan dengan konteks sosiologis kaum
Muslim dalam sejarah Indonesia.
Penelitian tentang sejarah peradaban Islam di kawasan Indonesia Timur ini
diarahkan pada tujuan sebagai berikut. Pertama, melakukan kajian dan penulisan
sejarah perkembangan dan dinamika masyarakat Muslim di kawasan Indonesia
Timur. Kedua, menyediakan bahan informasi tentang Islam di kawasan Indonesia
Timur yang selama ini belum tersedia. Ketiga, menyelenggarakan sosialisasi hasil
penelitian dan penulisan tentang sejarah kebudayaan Islam di kawasan timur
Indonesia. Terakhir, keempat, merumuskan proyeksi pengembangan kebudayaan
Islam di kawasan timur Indonesia.
x