Page 21 - modul fixx
P. 21

3.  Bukti  pungutan  PPN-nya  berupa  dokumen  tertentu  yang  kedudukannya

                           dipersamakan dengan Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6)
                           UU PPN 2009.



               Hal-hal yang perlu diketahui terkait dengan e-Faktur diinformasikan sebagai berikut:
                   1.  e-Faktur berbentuk elektronik, sehingga tidak diwajibkan untuk dicetak dalam bentuk

                       kertas, namun demikian dalam hal diperlukan cetakan kertas baik oleh pihak penjual

                       dan/atau pihak pembeli, e-Faktur dipersilahkan untuk dicetak sesuai dengan kebutuhan.
                   2.  e-Faktur  ditandatangani  secara  elektronik  sehingga  tidak  disyaratkan  lagi  untuk

                       ditandatangani secara basah oleh pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh Pengusaha Kena
                       Pajak

                   3.  e-Faktur menggunakan mata uang Rupiah (IDR). Jika penyerahan BKP dan/atau JKP
                       menggunakan mata uang selain Rupiah, mata uang tersebut harus dikonversi dulu ke

                       dalam IDR dengan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menkeu pada saat pembuatan

                       e-Faktur
                   4.  jika terjadi kesalahan dalam pengisian atau salah dalam penulisan e-Faktur sehingga e-

                       Faktur tersebut tidak memuat keterangan yang lengkap, jelas, dan benar, PKP penerbit
                       e-Faktur tersebut dapat menerbitkan Faktur Pajak pengganti.

                   5.  Jika  hasil  cetak  e-Faktur  rusak  atau  hilang,  PKP  penerbit  e-Faktur  tersebut  dapat
                       melakukan cetak ulang Faktur Pajak.

                   6.  Jika  e-Faktur  rusak  atau  hilang,  PKP  dapat  mengajukan  permintaan  data  e-Faktur

                       kepada Ditjen Pajak sesuai dengan contoh surat pada lampiran (Peraturan Dirjen Pajak
                       No. Per-16/PJ/2014).


                   Dalam hal e-Faktur dicetak dalam bentuk file pdf dan/atau kertas. Apabila e-Faktur dicetak

               di atas kertas yang disediakan secara khusus oleh Pengusaha Kena Pajak, misalnya kertas yang

               telah dicetak logo perusahaan, alamat, atau informasi lainnya, e-Faktur tersebut tetap berfungsi
               sebagai Faktur Pajak. PKP yang telah diwajibkn membuat e-Faktur, dianggap tidak membuat

               Faktur Pajak jika PKP tersebut:
                   •  Tidak membuat e-Faktur atau

                   •  Membuat e-Faktur namun tidak mengikuti tata cara sesuai ketentuan. Namun demikian,

                       dalam keadaan tertentu PKP yang wajib membuat e-Faktur tidak dapat melaksanakan
                       kewajibannya  tersebut,  dia  diperkenankan  untuk  membuat  Faktur  Pajak  berbentuk




                                                           17
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26