Page 12 - MODUL JADI
P. 12

3.  Jasa keuangan, meliputi:

                       •  Jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
                          deposito, tabungan dan bentu lain yang dipersamakan dengan itu

                       •  Jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana.

                       •  Jasa penyewaan runagan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, losmen,
                          rumah penginapan dan lain lain.

                   4.  Jasa pengiriman uang dengan wesel pos.

                   5.  Jasa boga dan catering.
                   6.  Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara

                       umum,  meliputi  jenis  jenis  jasa  yang  dilaksanakan  oleh  instansi  pemerintah  seperi
                       pembuatan ktp.

                   D.  UNDANG UNDANG CIPTA KERJA KLASTER PERPAJAKAN

               Pasal 112 Undang-Undang Cipta Kerja melakukan perubahan pada 4 pasal Undang-Undang

               Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Dengan demikian, Undang-
               Undang PPN telah mengalami empat kali perubahan sejak disahkannya Undang-Undang PPN

               pertama kali pada tahun 1983 melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983. Rincian aturan
               Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai yang mengalami perubahan diantaranya



               1. Perubahan Ketentuan Pasal 1a


               2. Perubahan Ketentuan Pasal 4a


               3. Perubahan Ketentuan Pasal 9



               4. Perubahan Ketentuan Pasal 13


               Sebagai  tindak  lanjut  dari  perubahan  ketetapan  dalam  Undang-Undang  Cipta  Kerja,  PMK

               Nomor 18 Tahun 2021 Pasal 54 sampai dengan Pasal 82 memberikan penjelasan dan penegasan
               pasal-pasal  yang  mengalami  perubahan dalam  Klaster  Pajak  Pertambahan  Nilai dan  Pajak

               Penjualan atas Barang Mewah. Khususnya terkait Paasal 9 ayat (13) Undang-Undang PPN

               yang berisi ketentuan lebih lanjut mengenai:


                   •  kriteria belum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
                       dan/atau ekspor Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud

                       pada ayat (2a);



                                                            5
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17