Page 15 - MODUL JADI
P. 15

d)  diketahui bahwa perusahaan nyata-nyata sudsah tidak melakukan kegiatan usaha atau

                       dibubarkan, berdasarkan hasil pemeriksaan atau berdasarkan data atau do-kumen yang
                       ada.

                   5.  Penghalihan  BKP  dalam  rangka  penggabungan,  peleburan,  pemekaran,  pemecahan,
                       dan pengambilalihan usaha yang tidakmemenuhi ketentuan Pasal 1A ayat (2) huruf d

                       UU PPN 1984 atau perubahan bentuk usaha, terjadi pada saat:

                       a.  disepakati  atau  ditetapkan  penggabungan,  peleburan,  pemekaran,  pemecahan,
                          pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha sesuai hasil Rapat Umum

                          Pemegang  Saham  yang  tertuang  dalam  perjanjian  penggabungan,  peleburan,
                          pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau perubahan bentuk usaha.

                   F.  DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP)

                              Dasar Pengenaan Pajak (DPP) adalah jumlah Harga Jual, penggantian, nilai
                       impor, nilai ekspor atau nilai lain yang dpakai sebagai dasar menghitung pajak yang

                       terutang.
                       Nilai dasar ini digunakan untuk menghitung pajak terutang seperti pajak pertambahan

                       nilai, PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan PPh pasal 4 ayat 2
                       Setelah mengetahui besaran nilai dasar pengenaan pajak (DPP) barulah nilai pajak yang

                       terutang dapat diketahui dengan metode parrhitungan yang berlaku.

                       Rumus;
                       Jika penjualan tidak disertai PPN   PPN Terutang = DPP (10% x DPP)

                       Jika penjualan disertai PPN         DPP = 100/110 x Harga Jual
                                                           PPN terutang = 10% x DPP












                   G.  MEKANISME PENGENAAAN PPN

                       Setiap Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
               Pajak diwajibkan membuat Faktur Pajak untuk memungut pajak yang terutang. Pajak yang

               dipungut ini dinamakan Pajak Keluaran (output tax). Hal ini sesuai dengan basis akrual (accrual
               basis) yang digunakan oleh UU PPN 1984 dan perubahannya. Pada saat Pengusaha Kena Pajak


                                                            8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20