Page 32 - E-book IPA Terpadu Model Discovery Learning Berbasis Kearifan Lokal untuk SMP/MTs
P. 32

E-Book IPA Terpadu                                                              Kelas VIII Semester 2


                    3.   Bunyi



                                                   Tari Piriang












                                                Gambar 1.18 Tari piriang

                                                 Sumber: kumparan.com
                  Tari piriang merupakan salah satu tari daerah yang berasal dari Minangkabau Sumatera Bar-
             at. Pada awalnya tari piriang dipertunjukkan sebagai wujud persembahan kepada dewa atas hasil

             pertanian yang sangat berlimpah. Seiring dengan perkembangan yang masuk ke Sumatera Barat,
             tari piriang tidak dipertunjukkan lagi untuk menyembah dewa namun untuk acara perkawinan dan
             pementasan. Tari ini dilakukan oleh laki-laki dan atau perempuan dalam jumlah ganjil dengan

             lincah, cepat, dan teratur sambal membawa piring yang diiringi oleh alat musik seperti talempong
             dan saluang.

                  Ada  tiga  jenis  gerakan  yang  dilakukan  pada  tari  piriang  tupai  bagaluik  (tupai  bergelut),

             bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit). Semakin cerah warna pakaian yang
             digunakan, maka semakin cerah dan megah pula para penari piriangnya. Dengan gerakan penari

                                                    yang cepat dan diselingi dentingan  bunyi benturan piring
                                                    dan  cincin  yang  dipakai  penari  membuat  orang  yang
                                                    menonton semakin terpesona. Cincin yang dipakai penari

                                                    adalah  kulit  biji  kemiri  berwarna  hitam  dan  bertekstur
                                                    keras. Kulit biji kemiri ini dilubangi di salah satu sisi dan
                                                    dikeluarkan  isi  kemirinya,  sehingga  kulit  biji  kemiri  ini

                                                    dapat  mengeluarkan  dentingan  buyi  yang  nyaring  saat
                                                    dibenturkan ke salah satu sudut piring.
               Gambar 1.19 Piring dan cincin dari  kulit
                             kemiri
               Sumber: download.garuda.ristekditi.go.id






                                                                                                         25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37