Page 226 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 226

Pangeran  Sayid  Abdurrahman  Nurul  Alam.  Ia pergi  dengan
                                    sejumlah  rakyatnya ke tempat yang   kemudian  dinamakan
                                    Pontianak dan  di  tempat inilah  ia mendirikan  keraton  dan
                                    masjid  agung.  Pemerintahan  Syarif Abdurrahman  Nur Alam
                                    ibn  Habib  Husin  al-Gadri  pada 1773-1808,  digantikan  oleh
                                    Syarif Kasim ibn Abdurrahman al-Gadri pada 1808-1828 dan
                                    selanjutnya Kesultanan  Pontianak di  bawah  pemerintahan
                                    sultan-sultan keluarga Habib Husin al-Gadri.

                                      b. Kerajaan Banjar (Banjarmasin)
                                          Kerajaan  Banjar (Banjarmasin)  terdapat di  daerah
                                    Kalimantan  Selatan  yang  muncul  sejak kerajaan-kerajaan
                                    bercorak Hindu yaitu Negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang
                                    berpusat di daerah hulu Sungai Nagara di Amuntai. Kerajaan
                                    Nagara Dipa masa pemerintahan     Putri  Jungjung  Buih  dan
                                    patihnya Lembu Amangkurat, pernah mengadakan hubungan
                                    dengan Kerajaan Majapahit. Mengingat pengaruh Majapahit
                                    sudah  sampai  di  daerah  Sungai  Nagara,  Batang  Tabalung,
                                    Barito, dan sebagainya tercatat dalam kitab Nagarakertagama.
                                    Hubungan   tersebut juga dibuktikan  dalam cerita Hikayat
                                    Banjar  dan  Kronik Banjarmasin.  Pada waktu  menghadapi
                                    peperangan  dengan  Daha,  Raden  Samudera minta bantuan
                                    Kerajaan  Demak sehingga    mendapat kemenangan.     Sejak
                                    itulah  Raden  Samudera menjadi    pemeluk agama Islam
                                    dengan gelar Sultan Suryanullah. Yang mengajarkan agama
                                    Islam kepada Raden    Samudera dengan    patih-patih  serta
                                    rakyatnya ialah  seorang  penghulu  Demak.  Proses  Islamisasi
                                    di  daerah  itu,  menurut A.A.  Cense,  terjadi  sekitar 1550  M.
                                    Sejak pemerintahan   Sultan  Suryanullah,  Kerajaan  Banjar
                                    atau  Banjarmasin  meluaskan  kekuasaannya sampai  Sambas,
                                    Batanglawai Sukadana, Kotawaringin, Sampit, Madawi, dan
                                    Sambangan.   Sebagai  tanda daerah   takluk biasanya pada
                                    waktu-waktu   tertentu  mengirimkan  upeti  kepada Sultan
                                    Suryanullah sebagai penguasa Kerajaan Banjar. Setelah Sultan
                                    Suryanullah wafat, ia digantikan oleh putra tertuanya dengan
                                    gelar Sultan  Rahmatullah.  Ketika menjabat sebagai  raja,  ia


             218 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231