Page 221 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 221

nenek moyang.   Mereka dikenal  dengan  masyarakat Badui.
                       Mereka hidup  mengisolir diri  di  tanah  yang  disebut tanah
                       Kenekes. Mereka menyebut dirinya orang-orang Kejeroan.

                            Dalam bidang kebudayaan, seni bangunan mengalami
                       perkembangan. Beberapa jenis bangunan yang masih tersisa,
                       antara lain,  Masjid  Agung  Banten,  bangunan  keraton  dan
                       gapura-gapura.


                            Pada masa akhir pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa
                       timbul  konflik  di  dalam istana.  Sultan  Ageng  Tirtayasa yang
                       berusaha menentang VOC, kurang disetujui oleh Sultan Haji
                       sebagai raja muda. Keretakan di dalam istana ini dimanfaatkan
                       VOC dengan politik devide et impera. VOC membantu Sultan
                       Haji  untuk mengakhiri  kekuasaan  Sultan  Ageng  Tirtayasa.
                       Berakhirnya kekuasaan  Sultan  Ageng  Tirtayasa membuat
                       semakin  kuatnya kekuasaan  VOC di  Banten.  Raja-raja yang
                       berkuasa berikutnya,  bukanlah  raja-raja yang  kuat.  Hal  ini
                       membawa kemunduran Kerajaan Banten.


                       d. Kesultanan Cirebon
                              Menurut berita Tome Pires sekitar 1513 diberitakan
                       Cirebon sudah termasuk ke daerah Jawa di bawah kekuasaan
                       Kerajaan Demak. Penguasa di Cirebon ialah Lebe Usa sebagai
                       bawahan  Pate Rodim.  Cirebon  terutama mengekspor beras
                       dan  banyak bahan  makanan  lainnya.  Kota ini  berpenduduk
                       sekitar 1.000 orang. Menurut Tome Pires Islam sudah hadir di
                       kota Cirebon 40 tahun sebelum kehadiran Tome Pires sendiri.


                            Perkiraan  kehadiran  Islam di  kota Cirebon  menurut
                       sumber lokal   Tjarita  Purwaka  Tjaruban   Nagari  karya
                       Pangeran  Arya Cerbon   pada 1720   M,  dikatakan  bahwa
                       Syarif Hidayatullah  datang  ke Cirebon  pada 1470  M,  dan
                       mengajarkan Islam di Gunung Sembung, bersama-sama Haji
                       Abdullah Iman atau Pangeran Cakrabumi. Syarif Hidayatullah




                                                                                  Sejarah Indonesia  213
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226