Page 222 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 222

kawin dengan Pakungwati dan pada 1479 ia menggantikan
                                    mertuanya sebagai    Penguasa Cirebon,    lalu  mendirikan
                                    keraton  yang  diberi  nama  Pakungwati  di  sebelah  timur
                                    Keraton  Sultan  Kasepuhan  kini.  Syarif Hidayatullah  terkenal
                                    juga dengan   gelaran  Susuhunan  Jati  atau  Sunan  Gunung
                                    Jati,  seorang  dari  walisongo  dan  juga ia mendapat julukan
                                    Pandita-Ratu  sejak berfungsi  sebagai  wali  penyebar Islam
                                    di  Tatar Sunda dan   sebagai  kepala pemerintahan.  Sejak
                                    itu  Cirebon  menghentikan  upeti  ke pusat Kerajaan  Sunda
                                    Pajajaran di Pakuan. Sebenarnya Islam sudah mulai disebarkan
                                    meski   mungkin    masih  terbatas  daerahnya.   Pangeran
                                    Cakrabumi  alias  Haji  Abdullah  Iman  dan  juga Syaikh  Datuk
                                    Kahfi  yang  telah  mempelopori  pendirian  pesantren  sebagai
                                    tempat mengajar dan penyebaran agama Islam untuk daerah
                                    sekitarnya.  Pada masa pemerintahan   Sunan   Gunung   Jati
                                    Islam makin  diintensifkan  dengan  pendirian  Masjid  Agung
                                    Cipta Rasa di sisi barat alun-alun Keraton Pakungwati. Islam
                                    diluaskan  ke berbagai  daerah,  antara lain,  ke Kuningan,
                                    Talaga, dan Galuh sekitar 1528-1530, dan ke Banten sekitar
                                    1525-1526   bersama putranya Maulana Hasanuddin.   Sekitar
                                    1527 ia mendorong menantunya, panglima yang dikirimkan
                                    Pangeran  Trenggana dari  Demak untuk menyerang    Kalapa
                                    yang  masih  dikuasai  Kerajaan  Sunda.  Ketika itu  Kerajaan
                                    Sunda sudah   mengadakan   hubungan   dengan  Portugis  dari
                                    Malaka sejak 1522.

                                          Sunan  Gunung  Jati  wafat pada 1568,  ia dimakamkan
                                    di  Bukit Sembung    atau  yang  dikenal  dengan   makam
                                    Gunung   Jati.  Penggantinya di  Cirebon  ialah  buyutnya yang
                                    kelak dikenal  sebagai  Panembahan   Ratu  putra Pangeran
                                    Suwarga yang    telah  meninggal  dunia pada 1565.   Pada
                                    masa pemerintahannya hubungan     dengan   Mataram masih
                                    diteruskan  melalui  jalur kekeluargaan  antara lain  dengan
                                    pernikahan  kakak perempuan   Panembahan   Ratu  yaitu  Ratu
                                    Ayu  Sakluh  dengan  Sultan  Agung  Mataram (1613-1645),
                                    yang melahirkan Amangkurat I (1614-1677).


             214 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227