Page 30 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 30

pendek  berwarna  kuning  dan  memiliki  sirip  di  bawah
               kepala. Sogili juga lebih suka tinggal di lingkungan air
               yang bersih dan jernih,  tidak seperti Masapi  yang suka
               tinggal di perairan yang berlumpur,” terang Yulin.

               “Cerita apa  yang orang-orang tua dulu suka sampaikan
               tentang Sogili, pak Yulius?” tanya Adam.

                                        30
               “Pusamo pobale-balenya  antara Sogili dan Jinjikee, se’i
               ceritanya….” Kata pak Yulius.

                                          *

               Pada  zaman  dahulu  kala,  di  suatu  sore,  seekor  burung
               Jinjikee  terbang  melintasi  tepian  danau  Poso.  Ia  selalu
               membanggakan  suara  kicauannya  yang  keras  dan
               menyapa  setiap  makhluk  yang  lewat  di  hadapannya.
               Malang  nasibnya  ketika  entah  dari  mana,  batu  ketapel
               menyambar  sayapnya  hingga  ia  jatuh  ke  air  danau.
               Dengan  panik,  Jinjikee  mengepakkan  kedua  sayapnya
               yang terluka di atas air, sambil berkicau keras meminta
               pertolongan.  Pada  saat  itu,  seekor  Sogili  lewat  dan
               mendorongnya ke tepian darat.

                                     31
               “Terima  kasih  aweku ,”  kata  Jinjikee  yang  mencoba
               menenangkan dirinya.

                                    32
               “Komi moinda ri aku ,” balas Sogili.




               30  Putus persahabatannya
               31  Teman; penolongku
               32  Kamu berutang pada saya

                                                                    26
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35