Page 31 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 31

“Tentu saja, aweku,” kata Jinjikee menyapa Sogili dengan
               kepak sayapnya yang masih terluka.

                                                33
               “Satu  saat,  da  goaweku  solae ,”  kata  Sogili  yang
               diiyakan oleh Jinjikee.
               Setelah  sembuh  benar  dari  lukanya,  Jinjikee  selalu
               terbang  mengitari  danau  Poso  dan  menyapa  Sogili.
               Jinjikee  akan  menceritakan  tempat-tempat  yang  pernah
               dilewatinya ketika terbang di angkasa, begitu pula Sogili
               akan menceritakan dunia di bawah air yang tidak kalah
               mencengangkan bagi seekor Jinjikee.

               “Jinjikee,  ada  beberapa  hal  yang  harus  kamu  ketahui
               tentang diriku,” kata Sogili pada suatu hari.

               “Apa itu, aweku?” tanya Jinjikee.

                                                  34
               “Beberapa  waktu  ini,  Jomo-jomo   kembali  mencari
               makan  di  danau  ini.  Ia  tahu  bahwa  aku  beristirahat  di
               lubang-lubang  tanah,  akar  pohon  dan  di  balik  daun
               tumbuh-tumbuhan air. Ia juga tahu aku selalu berkeliaran
               di malam hari untuk berburu makanan, naik ke perairan
               yang  dangkal,  dan  beberapa  dari  temanku  telah  mati
               olehnya. Satu saat nanti aku juga pasti harus ke laut untuk
               menyimpan  telur-telurku,  dan  aku  belum  tentu  akan
               kembali  lagi  ke  danau  ini  dengan  selamat.  Aku  hanya
               sayang  dengan  nyawaku,  mati  sebelum  menuntaskan





               33  Akan menjadi penolongku
               34  Sejenis burung elang yang kecil, tetapi sangat tangkas

                                                                    27
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36