Page 16 - Sistem Reproduksi
P. 16
B. Hormon Kelamin Laki-laki
Hormon laki-laki diproduksi oleh testis, hipofisis, dan hipotalamus.
1. Testosteron, di sekresi oleh sel-sel interstisial leydig yang terdapat diantara tubulus
seminiferus. Testosteron penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma terutama pembelahan meosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Pengeluaran
testeron bertambah nyata pada pubertas dengan pengembangan sifat sifat kelamin sekunder
yaitu tumbuhnya jenggot, suara lebih berat dan pembesaran genetalia.
2. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki.
3. Dihidrotestosteron (DHT), untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
4. Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel-sel Sertoli dan berfungsi untuk
merespons sekresi FSH.
5. Hormon hipofisis
Ÿ LH (luteinizing hormone), memiliki reseptor pada sel
t u bu l u s s e m i n i fe r u s y a n g b e r p e r a n d a l a m
spermatogenesis.
Ÿ FSH (follicle stimulating hormone) atau ICSH (interstitial
cell stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel-sel
interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel
interstisial di dalam testis untuk berkembang dan
menyekresikan testosteron.
6. Hormon hipotalamus, yaitu GnRH (gonadotropin releasing
hormone). Berfungsi merangsang kelenjar hipofisis
mengeluarkan LH dan FSH. serta mengatur mekanisme
umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron.
Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat.
GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH
Gambar 3. Sperma yang telah
menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH
matang memasuki ovum
menstimulasi produksi testosteron. Perkembangan (Sumber: (Biswas:2016))
pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
C. Gametogenesis pada Laki-laki (Spermatogenesis)
Gametogenesis pada laki-laki disebut spermatogenesis, terjadi di tubulus seminiferus dalam
testis. Tubulus seminiferus ini mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta
spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta, tetapi mungkin pada
seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang
subur. Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germinativum yang berukuran kecil
yang dinamakan spermatogenia yang terletak dalam dua sampai tiga lapisan di pinggir luar epitel
tubulus, lalu sel ini mengalami proliferasi dan berdiferensiasi membentuk sperma.
9