Page 29 - Sistem Reproduksi
P. 29
Dua minggu pertama setelah fertilisasi, zigot membelah secara mitosis dengan cepat menjadi 2 sel,
4 sel, 8 sel, kemudian 16 sel (morula). Morula tumbuh menjadi blastosit (sel bola berongga) yang berisi
cairan blastosoel. Sel-sel blastosit bagian luar (tropoblas) membentuk tonjolan-tonjolan ke arah
endometrium, menghasilkan enzim proteolitik yang mengikis sel-sel endometrium dan pembuluh
darah, membantu implantasi, serta membentuk plasenta (ari-ari) dan membran yang membungkus
embrio. Plasenta berfungsi sebagai sistem pencernaan, pernapasan, dan ekskresi bagi janin. Semua
sistem organ tubuh janin telah terbentuk setelah minggu ke-8. Perkembangan janin (fetus)
selanjutnya berkaitan dengan diferensiasi organ tubuh. Janin dilindungi oleh beberapa membran,
yaitu sebagai berikut.
Ÿ Amnion, membentuk langit-langit berongga yang terisi cairan amnion (ketuban). Amnion berfungsi
melindungi janin dari guncangan, perubahan suhu, serta memungkinkan bayi bergerak dengan
bebas.
Ÿ Kantong kuning telur (sakus vitelinus), terbentuk di dalam endoderm, berfungsi sebagai organ
pencernaan dan pernapasan awal, membentuk sel-sel darah dan pembuluh darah, serta
pertumbuhan gonad primitif embrio.
Ÿ Korion, membran terluar, membentuk vili korionik (jonjot endometrium) dan plasenta, serta
menyekresikan hormon HCG.
Ÿ Alantois, membran yang mengandung banyak pembuluh darah (arteri dan vena umbilikus),
membentuk tali pusar yang menghubungkan janin dengan plasenta pada endometrium uterus ibu.
Sakus vitelinus
Korion
Alantois
Amnion
Gambar 14. Perkembangan janin dalam kandungan
(Sumber: (Biswas:2016))
22