Page 35 - Modul TDPLK 1
P. 35
b) Mudah Terbakar
Gambar 3.2 Tanda/Label pada Limbah B3 yang Mudah Terbakar
Limbah yang mudah terbakar, mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
a. Berupa cairan mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih
dari 60 C akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain
0
pada tekanan udara 760 mmHg.
b. Bukan berupa cairan yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan
kebakaran, tetapi melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan
apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
c. Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
d. Merupakan limbah pengoksidasi (oxidizers) : bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak
stabil. Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya sehingga dapat
menimbulkan kebakaran selain ledakan.
e. Dapat terbakar pada suhu normal, contoh : Gasoline dan Methyl Ethyl Ketone.
Tabel 3.2. Bahan-bahan yang mudah terbakar digolongkan berdasarkan tingkat bahayanya
Kelas Titik Nama Titik Titik
Bahaya Nyala C Bahan Nyala C Sulut C
0
0
0
I < 21 Bensin -30 250
II 21 –55 Benzena, -11 580
Amoniak - 780
III 55 –100 Naftalen, 80 575
Ether - 186
IV >100 Gas Bumi - -
c) Reaktif
Gambar 3.3. Tanda/Label pada Limbah B3 Reaktif
Bahan kimia yang berlabel reaktif adalah:
a. Bahan reaktif terhadap air
Beberapa bahan kimia dapat bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
26| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020