Page 36 - Modul TDPLK 1
P. 36
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi
secara eksotermik (mengeluarkan panas) yang besar atau gas yangmudah terbakar.
Berikut adalah bahan-bahan kimia yang reaktif terhadap air :
alkali (Na, K) dan alkali tanah (Ca),
logam halida anhidrat (aluminium tribromida),
logam oksida anhidrat (CaO),
oksidanon-logam halida (sulfurilklorida).
Jelas zat-zat tersebut harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruang yang kering dan bebas
kebocoran bila hujan. Bahan kimia yang sangat reaktif bila berkontak dengan air atau uap air di
udara, contohnya: Asam sulfat (battery acid), Soda api (lye), Senyawa phosphor .
b. Bahan reaktif terhadap asam
Bahan-bahan yang reaktif terhadap air diatas juga reaktif terhadap asam. Selain itu ada bahan-
bahan lain yang dapat bereaksi dengan asam secara hebat. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis
dan menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar atau eksplosif. Contoh : kalium klorat/perklorat
(KCIO3), kalium permanganat (KMnO4), asamkromat (Cr203). Dengan sendirinya bahan-bahan
ini dalam penyimpanan harus dipisahkan dari asam, seperti asam sulfat dan asam asetat. Limbah
Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas,
uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan
lingkungan.
c. Bahan kimia tidak stabil
Bahan kimia reaktif merupakan bahan kimia yang tidak stabil, dapat mengalami perubahan
berbahaya pada kondisi suhu dan tekanan biasa. Semua bahan peledak termasuk golongan yang
tidak stabil. Beberapa bahan kimia yang tidak stabil bila cara penyimpanannya tidak tepat dapat
menimbulkan panas yang tinggi. Ada juga yang dapat mengembang sehingga memecahkan
kontainernya. Contoh: styrene, nitro glycerine.
d) Beracun
Gambar 3.4. Tanda/Label pada Limbah B3 Beracun
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang
dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui
pernapasan, kulit, atau mulut.
Pencemar beracun ini dapat tercuci dan masuk kedalam air tanah sehingga dapat mencemari
sumur penduduk disekitarnya dan berbahaya bagi penduduk yang menggunakan air tersebut. Selain
itu, debu dari limbah ini dapat terhirup oleh para petugas dan masyarakat disekitar lokasi limbah.
Limbah beracun juga dapat terserap kedalam tubuh pekerja melalui kulit.
Limbah ini dikatakan beracun apabila limbah tersebut dapat langsung meracuni manusia atau
27| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020