Page 9 - A039_Virna Iris Kristalina
P. 9
diutamakan pada pangan yang padat energi yang berasal dari karbohidrat,
terutama padi-padian. Apabila pendapatan meningkat, pola konsumsi pangan
akan lebih beragam, serta umumnya akan terjadi peningkatan konsumsi yang lebih
bernilai gizi tinggi. Peningkatan pendapatan akan meningkatkan keanekaragaman
konsumsi pangan dan peningkatan konsumsi pangan yang lebih mahal.
Pada bagan masalah gizi yang ada di Indonesia, penyebab langsung dari
masalah gizi adalah konsumsi zat gizi dan infeksi penyakit. Jika dilihat dari
konsumsi pangan di Provinsi Sulbar yang masih dibawah WNPG 2018 dan
proporsinya yang kurang beragam, itu menunjukkan bahwa tingginya prevalensi
gizi kurang di Provinsi Sulbar dipengaruhi oleh konsumsi zat gizi itu sendiri.
Status gizi yang baik merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya
manusia (SDM). SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, mental
yang kuat, kesehatan yang prima dan menguasai ilmu pengetahuan serta
teknologi. Beberapa indikator yang mengukur tinggi rendahnya kualitas SDM
adalah tingkat ekonomi, kesehatan dan pendidikan (Azwar, 2004). Berdasarkan
teori tersebut, terlihat jelas bahwa rendahnya IPM di Provinsi Sulbar dipengaruhi
oleh status gizi, dimana hal itu juga dipengaruhi oleh konsumsi pangan dan
pendapatan perkapita masyarakat di daerah tersebut.
6