Page 255 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 255

  Penilaian Status Gizi  




               Petunjuk Jawaban Latihan

               1)    Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua yang penting setelah berat badan
                     (Soetjiningsih,  1995).  Tinggi  badan  juga  diperlukan  dalam  prediksi  dan  standardisasi
                     dari  variable  fisiologis  seperti  volume  paru-paru,  kekuatan  otot,  filtrasi  glomerulus,
                     kecepatan  metabolic  dan  untuk  menyesuaikan  dosis  obat  pada  pasien.  Peningkatan
                     tinggi  badan  orang  suatu  bangsa  merupakan  indikator  peningkatan  kesejahteraan
                     (perbaikan  gizi,  perawatan  kesehatan  dan  keadaan  sosial  ekonomi),  jika  potensi
                     genetik belum tercapai secara  maksimal  dan   perkawinan  sebagai  akibat  meluasnya
                     migrasi  ke  bagian-bagian  lain  suatu  negara  maupun  di  dunia,  kemungkinan  besar
                     mempunyai andil pada perubahan secular tinggi badan.  Pengukuran tinggi badan pada
                     tiga tahun masa kehidupan sangat dianjurkan dilakukan dengan pengukuran panjang
                     berbaring daripada dengan pengukuran berdiri.
               2)    Berat  badan  merupakan  variabel  penting  untuk  menilai  status  gizi  secara
                     antropometri. Untuk menjaga berat badan ideal maka harus kita harus memperhatikan
                     asupan zat gizi. Untuk menentukan berat absan ideal dapat digunakan formula Broca
                     adalah P (kg)  = T (cm)  - 100. Namun menurut Brugsch dalam Oliver (1967), bahwa
                     formula tersebut hanya dapat diaplikasikan ke subjek  dengan tinggi badan kurang dari
                     165,0 cm. Jika tinggi badan antara 164-174 cm, maka formula Broca menjadi P (kg)  = T
                     (cm) – 105, dan bila tinggi badan lebih 175 cm, maka formula Broca menjadi P (kg)  = T
                     (cm) – 110. Lorenz memodifikasi formula Broca untuk diaplikasikan ke anak-anak yang
                     dikenal dengan indeks konstitusional Lorenz.
               3)    Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga data tinggi badan didapatkan
                     dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau manula. Pada manula digunakan
                     tinggi  lutut  karena  manula  telah  terjadi penurunan  masa tulang  yang menyebabkan
                     bungkuk sehingga sukar untuk mendapatkan data tinggi badan yang akurat.
               4)    Demispan  merupakan  jarak  antara  titik  tengah  tulang  sternum  dengan  pangkal  jari
                     tengah.  Berbagai  studi  di  antaranya  pada  Ras  Kaukasid  dan  Malaysia  juga
                     membuktikan hubungan yang kuat antardemispan dengan tinggi badan.  Panjang depa
                     (armspan) adalah ukuran panjang seseorang bila kedua lengannya dibentangkan ke kiri
                     dan  ke  kanan.  Panjang  depa  dilakukan  pada  orang  dewasa.  Panjang  depa  identik
                     dengan tinggi badan orang yang diukur. Perbedaan panjang depa dengan tinggi badan
                     menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan tulang termasuk osteoporosis.
               5)    Ulna  merupakan  salah  satu  tulang  panjang  pada  anggota  gerak  atas  yang  memiliki
                     rasio  tertentu  dengan  tinggi  badan  dan  tumbuh  dengan  proporsi  yang  konstan
                     terhadap  tinggi  badan.  Panjang  ulna  adalah  jarak  dari  titik  utama  pada  bagian  siku
                     (olecranon)  hingga  titik utama  pada bagian  tulang  yang  menonjol  pada  pergelangan
                     tangan  (styloid).  Studi  di  India  dan  Inggris  ditemukan  bahwa  panjang  ulna
                     berhubungan erat dengan tinggi badan.






                                                           247
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260