Page 27 - E-Modul Ikatan Kimia Kelas X SMA
P. 27

3.  Ikatan Logam


              Perhatikan gambar berikut ini!


















                                                     Gambar 18 Logam Na
                                                         (Tro, 2014)
              Pernahkah  Anda  melihat  sebuah  logam?  Pada  umumnya  unsur  logam  berwujud  padat  pada  suhu

        kamar. Namun, meskipun padat dan keras, logam dapat dibentuk menjadi berbagai macam sehingga tercipta

        berbagai produk dari logam seperti gambar di samping. Apakah yang menyebabkan itu terjadi?
              Hal  tersebut  disebabkan  adanya  gaya  pada  antar  logam  yang  dapat  menyatukan  atom-atom  logam

        tersebut. Gaya yang dimaksud adalah ikatan logam. Ikatan logam merupakan suatu interaksi atau gaya tarik
        menarik antara ion-ion bermuatan positif dengan elektron-elektron pada kulit valensi pada suatu atom dalam

        unsur logam.




















                                             Gambar 19 Awan elektron pada ikatan logam
                                                           (Tro, 2014)

              Unsur  logam  mempunyai  kecenderungan untuk  menjadi  ion  positif karena energi  potensial ionisasi

        yang rendah dan mempunyai elektron valensi kecil. Ikatan ini dapat dianalogikan seperti kelereng-kelereng
        yang terjejal dalam sebuah kotak. Kelereng sebagai atom logam saling bersentuhan dengan satu sama lain.

        Karena  tiap  atom  logam  memiliki  kulit  terluar  yang  belum  terisi  penuh,  maka  elektron  valensi  dapat

        bergerak bebas dan dapat berpindah dari satu kulit atom ke kulit atom yang lain atau delokalisasi. Gerakan
        inilah yang membuat logam menjadi konduktor yang baik. Elektron valensi tersebar membaur dengan awan

        elektron yang menyelimuti semua logam. Oleh karena itu, semua logam dapat dibayangan sebagai ion-ion
        positif yang diselimuti awan elektron.

                                                                                                Ikatan Kimia | 26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32