Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2019
P. 27

Pelatihan ini adalah salah satu cara utk menguasai bahasa korea, terlebih-lebih
               dibiayai oleh Pemerintah, sehingga saudara tidak bayar (gratis)," jelasnya.

               Seriulina mengatakan, pada 2019, BNP2TKI, dalam hal ini Direktorat PHTKLN I telah
               berhasil melaksanakan upgrading skill CPMI pada 844 orang untuk penempatan ke
               Korea Selatan dan Malaysia.

               Ia menambahkan, jumlah peserta pelatihan 500 orang tersebut tersebar di 20
               lokasi, dengan 25 orang di masing-masih lokasi. Pelatihan dilaksanakan selama 29
               hari, dengan menghadirkan tutor dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas
               Indonesia (UI) dan UNAS, yang akan bertugas untuk guru atau pembimbing di
               setiap grup secara online melalui smartphone. Para peserta juga diberikan paket
               kuota internet secara gratis.

               Seriulina berharap, dengan program pelatihan ini, maka para pencari kerja dapat
               terbantu karena tidak perlu mengeluarkan biaya kursus, tidak perlu hadir di kelas,
               waktunya juga fleksibe, dan dapat terhindar dari bujuk rayu pihak yang ingin
               mencari keuntungan.

               Keberhasilan program ini merupakan kerja sama dan kerja keras antara pihak
               penyelenggara yang menyiapkan kelancaran, berupa sistim, aplikasi dan modul2
               serta tutor ) dan kedisiplinan para peserta.

               "Target kelulusan peserta pelatihan dalam mengikuti ujian EPS TOPIK tahun depan
               95 persen, sehingga peserta diminta mengikuti dengan sebaik-baiknya dan
               manfaatkan dengan maksimal, agar mimpi anda ingin bekerja ke Korea dapat
               menjadi nyata. Selamat dan semangat belajar," paparnya.

               Sementara itu, President Director Cyber Edu Inkor Korea Selatan, Jang Youn Cho,
               membantu menyiapkan pendidikan berbasis teknologi cyber. Ia juga telah membuka
               Universitas berbasis cyber.

               Setelah bekerja di Korea, peserta juga bisa kuliah di sana melalui Asia Cyber
               University yang akan mulai beroperasi pada Maret 2020.

               Youn Cho menyebut, untuk pertama kalinya, perusahaan ini memiliki pendidikan
               berbasis cyber dan program ini didukung oleh Kemendikbud yang bekerja sama
               BN2TKI. Para tenaga pengajar dan materi akan disampaikan oleh orang-orang yang
               sangat profesional, yaitu dosen dari UGM.

               "Untuk materi pelatihan, soal-soal Bahasa Korea, dirancang oleh profesor-profesor
               Korea yang sangat paham. Saya berharap, para peserta mampu dan bisa bekerja ke
               Korea," ujarnya.









                                                       Page 26 of 138.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32