Page 14 - Batik Cirebon: Edisi Motif Keratonan Cirebon
P. 14

enurut  Ensiklopedia  Indonesia,  batik  adalah                        Desa Trusmi
                       cara  menulis  di  atas  kain  mori  atau  katun,                      Desa Trusmi
                                                                                              (SEJARAH DAN KEUNIKAN)
          Mtetoron dan sutera dengan cara melapisi bagian-                                    (SEJARAH DAN KEUNIKAN)
          bagian  yang  tidak  berwarna  dengan  lilin  atau  malam,
          kemudian kain yang sudah dilapisi lilin dicelup warna yang

          dikehendaki dan dikeringkan.

                                                                                              Sejarah                        Cirebon khususnya di daerah
                                                                                                                                    Seni pembuatan Batik


                     efinisi  menurut  Konvensi  Batik  Internasional                                   Desa                  Trusmi diperkirakan telah
                     pada tahun 1997 di Yogyakarta adalah penulisan                                                          bermula sejak abad ke 14. Di
          Dgambar  atau  ragam  hias  pada  media  apapun                                        Trusmi                      daerah tersebut merupakan
          dengan  menggunakan  lilin  batik  (wax)  atau  yang  biasa                                                        sebuah wilayah yang penuh

          disebut malam sebagai alat perintang warna. Pada proses                                                            dengan tumbuhan. Pada waktu
          pembuatan batik, malam tersebut di aplikasikan ke dalam                                                            itu penduduk memotong
          kain untuk mencegah penyerapan warna pada saat proses
          pewarnaan berlangsung.                                                                     berbagai macam pohon yang ada di daerah tersebut.

                                                                                               Namun dalam waktu seketika berbagai macam tumbuhan
                                                                                                tersebut kembali tumbuh. Peristiwa inilah yang kemudian
                                                                                                      membuat nama daerah ini dikenal sebagai “trusmi”

                                                                                                  merupakan kata yang memiliki makna “terus bersemi”.




                                                                                                     Pada awalnya Sultan dari Keraton Cirebon meminta
                                                                                              para penduduk di daerah Trusmi untuk membuat motif

                                                                                              batik seperti yang dimilikinya tanpa membawa contoh asli
                                                                                              dari batik tersebut. Penduduk tersebut hanya
                                                                                              diperbolehkan melihat motif batik tersebut dan tidak boleh
                                                                                              membawa contoh aslinya. Setelah berjalan beberapa waktu
                                                                                                                                                                    6
    5 5                                                                                                                                                             6
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19