Page 15 - Batik Cirebon: Edisi Motif Keratonan Cirebon
P. 15
enurut Ensiklopedia Indonesia, batik adalah Desa Trusmi
cara menulis di atas kain mori atau katun, Desa Trusmi
(SEJARAH DAN KEUNIKAN)
Mtetoron dan sutera dengan cara melapisi bagian- (SEJARAH DAN KEUNIKAN)
bagian yang tidak berwarna dengan lilin atau malam,
kemudian kain yang sudah dilapisi lilin dicelup warna yang
dikehendaki dan dikeringkan.
Sejarah Cirebon khususnya di daerah
Seni pembuatan Batik
efinisi menurut Konvensi Batik Internasional Desa Trusmi diperkirakan telah
pada tahun 1997 di Yogyakarta adalah penulisan bermula sejak abad ke 14. Di
Dgambar atau ragam hias pada media apapun Trusmi daerah tersebut merupakan
dengan menggunakan lilin batik (wax) atau yang biasa sebuah wilayah yang penuh
disebut malam sebagai alat perintang warna. Pada proses dengan tumbuhan. Pada waktu
pembuatan batik, malam tersebut di aplikasikan ke dalam itu penduduk memotong
kain untuk mencegah penyerapan warna pada saat proses
pewarnaan berlangsung. berbagai macam pohon yang ada di daerah tersebut.
Namun dalam waktu seketika berbagai macam tumbuhan
tersebut kembali tumbuh. Peristiwa inilah yang kemudian
membuat nama daerah ini dikenal sebagai “trusmi”
merupakan kata yang memiliki makna “terus bersemi”.
Pada awalnya Sultan dari Keraton Cirebon meminta
para penduduk di daerah Trusmi untuk membuat motif
batik seperti yang dimilikinya tanpa membawa contoh asli
dari batik tersebut. Penduduk tersebut hanya
diperbolehkan melihat motif batik tersebut dan tidak boleh
membawa contoh aslinya. Setelah berjalan beberapa waktu
6
5 5 6