Page 18 - Modul Pembelajaran Antropologi Budaya Dengan Pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking
P. 18
PERTIKAIAN DI AMBON BUKAN KONFLIK AGAMA
Konflik di Ambon, Maluku beberapa tahun silam, mengidentifikasikan bahwa
konflik tersbeut bukan konflik masalah agama tetapi konflik masalah
mempertahankan budaya. Selain itu, konflik tersebut tidak terlepas juga factor social
politik kemudian diarahkan pada persoalan agama. Wakil presiden H.M. Yusuf Kalla
menyatakan bahwa konflik ambon merupakan manifestasi pergolakan reformasi
tahun 1998 yang menyebabkan kerusuhan di ambon, sehingga mengganggu
stabilitas ekonomi nasional maupun daerah khsuus di pulau Sulawesi, akibatnya
konflik semakin meluap dan isu agama menjadi sentral isu.
Konflik agama bisa berlarut-larut hungga tahunan dan sulit dredamkan karena
berkaitan dengan ideology keagamaan dan keyakinanmasuk surga. Pernyataan
Kalla, masalah agama tidak perlu diungkapkan jika itu diungkapkan maka konflik
tidak akan berhenti, hal itu, akan serupa konfliknya di beberapa negara lain, seperti
Pakistan, Afganistan, dan Irak. Dengan demikian upaya pencegahan perlu dilakukan,
misalnya pembangunan rumah warga ambon secara merata dengan maksud
berbaur dengan warga lainnya yang berbeda suku maupun agama agar tidak mudah
dipetakan atau gesekan. Sebenarnya konflik ini terjadi karena ada beberapa faktor
pendorong lain, seperti kemiskinan meluap, pengangguran semakin bertambah,
ketidakadilan, tata ruang, dan pendidikan tidak merata.
Tahap 2: Observating and Doing
Berdasarkan permasalahan diatas, diskusikan bersama kelompok anda
jawaban dari pertanyaan dibawah ini !
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya konflik di atas?
Jelaskan!
2. Bagaimana solusi dalam menghadapi konflik di atas, baik upaya preventif
maupun represif? Jelaskan!
Kalian telah memahami unsur-unsur kebudayaan dari permasalahan diatas.
Dengan demikian mari lakukan pengamatan dibawah ini.
Simaklah gambar di berikut ini secara seksama!!!