Page 39 - C:\Users\USER\Documents\Flip PDF Corporate Edition\newe-Modul praktikum dietik penyakit tidak menular\
P. 39

Syarat:
     1. Energi 80-100 kkal/kgBB/hari
     2. Protein 1-1,5 gram/kgBB/hari
     3. Cairan 130 ml/kgBB/hari, dibagi dalam 12 kali pemberian
     4.  Apabila  ditemukan  edema  berat  (+++)  diberikan  cairan  100
     ml/kgBB/hari
     5. Bila diare persisten (diare akut dengan atau tanpa disertai darah dan
     berlanjut sampai 14 hari atau lebih) dan disentri dapat diberikan F75

     modifikasi dengan tepung beras
     6.  Rendah  laktosa  (ketidakmampuan  tubuh  untuk  mencerna  laktosa
     (gula dalam susu) karena kekurangan enzim lactase)
     Cara pemberian:
     •  Untuk menghindari hipoglikemia dan beban saluran cerna, hati serta
     ginjal,  maka  pemberian  makanan  dilakukan  lebih  sering  dan  jumlah
     sedikit.
     • Pada fase ini makanan diberikan setiap 2 jam (12 kali) atau setiap 3
     jam (8 kali) dalam 24 jam. Bila anak mampu menghabiskan porsi yang
     diberikan maka makanan dapat diberikan setiap 4 jam (6 kali)
     • Bila masih mendapat ASI, dapat diberikan setelah pemberian formula
     • Cara pemesanan:  F-75, F-75 modifikasi I, II, III, …. ml, …kali
     • Macam diet: F – 75, F – 75 modifikasi I – II
     Fase Transisi

     •        Fase  ini  merupakan  peralihan  dari  fase  stabilisasi  ke  fase
     rehabilitasi
     •    Tujuan: memberikan kesempatan tubuh untuk beradaptasi terhadap
     pemberian energi dan protein yang semakin meningkat.
     •        Pada  fase  ini  diberikan  formula  100.  Setiap  100  ml  F100
     mengandung energy 100 kalori dan protein 2,9 gr.
     •    Syarat: Energi 100 – 150 kkal / kg BB/ hari. BB yang digunakan
     adalah BB actual hari itu






                                                             JURUSAN GIZI
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44