Page 43 - C:\Users\USER\Documents\Flip PDF Corporate Edition\newe-Modul praktikum dietik penyakit tidak menular\
P. 43
5. Makanan diberikan dalam bentuk kering, mudah dicerna, tidak
merangsang saluran cerna, diberikan dalam porsi kecil tetapi sering.
(untuk mengatasi mual dan muntah, sehingga asupan makanan dapat
meningkat)
6. Cairan diberikan sesuai dengan kondisi pasien, sekitar 7-10
gelas/hari.
7. Bila makan pagi dan siang sulit diterima ibu, dioptimalkan
pemberian makan malam dan snack malam untuk meningkatkan
asupan makanan sehari.
8. Secara bertahap, makanan ditingkatkan pemberiannya dalam porsi
dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
Diet: Hiperemesis I, II, III
Studi Kasus:
Seorang wanita 22 tahun sebagai ibu Rumah Tangga dan istri seorang
Pegawai BUMN. Umur kehamilan 6 minggu. Ia masuk ruang
kebidanan RS dengan keluhan badan sangat lemah, hipersaliva, sering
merasa mual, muntah-muntah sepanjang hari. 3 hari sebelum masuk
RS, setiap makanan yg dimakan dimuntahkan. Keadaan ini mulai
dirasakan 1 minggu sebelum masuk RS, pernah menderita gastritis.
Dari pemeriksaan dokter dan wawancara, diperoleh data sebelum
dirawat mempunyai BB 45 kg dan TB 168 cm. Namun setelah keluhan
ini dirasakan, BB nya semakin menurun. Dokter mendiagnosa
Hyperemesis Gravidarum, dan harus dirawat diruang isolasi kelas VIP.
Diberi makanan parenteral glucose 10% selama 12 jam dan Elektrolit
12 jam. Hasil pemeriksaan klinis dan laboratorium adalah: nadi 84
x/menit, suhu 37,6⁰C, tekanan darah 100/70 mmHg, respirasi: 24
x/menit. Hasil laboratorium Aceton: +, Reduksi Urin: +, Urobilin: +.
Hasil recall menunjukkan asupan kalori 70%, asupan lemak 50%,
asupan KH 60%, asupan protein 70%. Susun NCP nya!
JURUSAN GIZI