Page 78 - C:\Users\USER\Documents\Flip PDF Corporate Edition\newe-Modul praktikum dietik penyakit tidak menular\
P. 78

ASUHAN GIZI DAN DIETETIK
               PADA PRA BEDAH DAN PASCA BEDAH






           Pengaruh  pembedahan  terhadap  metabolisme  pasca  bedah
       tergantung berat ringannya pembedahan, keadaan gizi pasien pra
       bedah  dan  pengaruh  pembedahan  terhadap  kemampuan  pasien
       untuk  mencerna  dan  mengabsorbsi  zat-zat  gizi.  Setelah
       pembedahan,  sering  terjadi  peningkatan  ekskresi  nitrogen  dan
       natrium  yang  dapat  berlangsung  selama  5  –  7  hari  atau  lebih
       pasca  bedah.  Peningkatan  ekskresi  kalsium  terjadi  setelah
       operasi  besar,  trauma  kerangka  tubuh  atau  setelah  lama  tidak
       bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi,
       sedangkan  luka  dan  pendarahan  menyebabkan  meningkatkan
       kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang
       perlu diganti.
       A. Diet Pra Bedah
             Diet  pra  bedah  adalah  pengaturan  makanan  yang  diberikan
       kepada pasien yang akan menjalani pembedahan. Pemberian diet

       pra bedah tergantung pada:
       1. Keadaan umum pasien, apakah normal atau tidak dalam hal
       status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi,
       fungsi ginjal dan suhu tubuh
       2. Macam pembedahan
       a.  Bedah  minor  atau  bedah  kecil,  seperti  tindakan  insisi,
       ekstirpasi dan sirkumsisi atau khitan
       b. Bedah mayor atau bedah besar, yang dibedakan dalam bedah
       pada saluran cerna (lambung, usus halus, usus besar) dan bedah
       diluar saluran cerna (jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang
       dan sebagainya).





                                                            JURUSAN GIZI
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83