Page 175 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 175
BAB XVIII
ORGANISASI POLHUT
A. Sejarah Polhut
Umumnya, Polhut belum mengetahui sejarah awal mula adanya Polhut.
Namun, ternyata, dalam suatu blog beralamat http://bocahrezeh.blogspot.
co.id/search dituliskan tentang sejarah Pohut dan tulisan ini telah dimuat
juga di dalam website IPKI http://ipkipusat.simdif.com/. Tulisan tersebut
akan dikutip lagi ke dalam tulisan berikut ini.
1. Sebelum Masa Pendudukan Belanda (Sebelum Tahun 1592)
Seseorang yang melaksanakan tugas, fungsi, dan kepolisian khusus
dalam bidang kehutanan telah memiliki nama/ istilah tersendiri. Namun,
tugas, fungsi, dan kewenangan tersebut tergambar dan tersirat dalam
kaidah-kaidah hukum adat dan kearifan tradisional dalam perlindungan
alam yang dilakukan secara turun temurun dan sebagian besar masih
ada/ dilakukan sampai sekarang ini. Di bawah ini disampaikan beberapa
kearifan lokal yang ada di Indonesia.
a. Wewengkon Desa
Wewengkon desa adalah wilayah yang diberikan penguasa (raja/
sultan) kepada demang atau bekel dan rakyatnya termasuk
kawasan hutan bagi mereka. Perluasan permukiman atau lahan
pertanian di luar wewengkon desa harus mendapat ijin dari
raja/sultan atau pejabat yang ditunjuk. Rakyat desa tidak dapat
memanfaatkan wewengkon desa lainnya. Meskipun demikian, Raja
dapat memerintahkan kepada rakyat tertentu untuk menebang
kayu di hutan yang ditetapkan termasuk wewengkon desa lain.
b. Khepong Damar Masyarakat Krui Lampung Barat
Khepong damar adalah kebun campuran dengan dominasi jenis
tanaman damar. Khepong damar terletak di dataran tinggi dan pada
bagian lembahnya, yaitu bagian yang datar, terdapat hamparan
sawah, aliran irigasi yang digunakan untuk kepentingan sawah dan
budidaya ikan air tawar. Konsukuensinya, meminimalisasi interaksi
162