Page 50 - e-modul_fitriyani
P. 50
Gambar 1.36. Koma
Sumber :
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lingkaran_komatik&action=edit&redlink=1
, 2021
Distorsi
Aberasi sferik, koma dan astigmatisme menyatakan kegagalan lensa untuk S
membentuk bayangan titik dari sinar-sinar yang berasal dari sumber titik , jadi c
berhubungan dengan ketajaman bayangan yang terjadi .
i
Distrosi adalah suatu aberasi yang tidak berhubungan dengan ketajaman e
bayangan . bayangan yang terjadi pada aberasi ini adalah tajam, akan tetapi bentuknya
mengalami distorsi atau kecacatan. Misalnya jika objek berupa garis-garis sejajar maka n
bayangannya akan tampak melengkung atau tidak sejajar lagi. Aberasi ini disebabkan c
oleh variasi pada perbesaran lensa untuk tempat-tempat diluar sumbu lensa. Jadi
perbesaran bayangan tidak sama untuk titik–titik didekat lensa dan untuk titik-titik jauh e
dari sumbu lensa.akibatnya suatu objek bayangannya akan berbeda seperti bayangan
aslinya.
Pada alat-alat yang dipergunakan untuk keperluan melihat, seperti teropong
sedikit distorsi tidak apa-apa, tetapi untuk kamera pemetaan udara atau mesin fotokopi
di mana garis-garis sejajar harus membentuk bayangan garis-garis yang sejajar juga,
maka distorsi harus dihilangkan.
2. Aberasi Kromatik
Aberasi kromatik adalah pembiasan cahaya yang berbeda panjang gelombang
pada titik fokus yang berbeda. Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatis oleh karena
fokus lensa berbeda beda untuk tiap-tiap warna. Akibatnya bayangan yang terbentuk
akan tampak berbagai jarak dari lensa. Aberasi ini timbul akibat adanya perbedaan
indeks biaslensa untuk panjang cahaya yang berbeda. Cahaya yang terdiri dari berbagai
panjang gelombang akan mengalami penguraian warna bila melalui lensa, dan fokus
45