Page 25 - LUBIS PIRNANDES_PAKET UNIT STRAIN LIKUIFAKSI LEARNING
P. 25
PAKET UNIT PEMBELAJARAN
GELOMBANG DAN LIKUIFAKSI
terhadap likuifaksi. Kondisi yang dapat menghasilkan tekanan kekang
yang tinggi adalah elevasi muka air tanah yang dalam, elemen tanah yang
terdapat pada kedalaman yang cukup dalam, serta adanya tekanan
tambahan (surcharge) pada permukaan tanah.
i) Bentuk partikel tanah. Bentuk partikel juga dapat mempengaruhi potensi
likuifaksi. Tanah yang partikelnya berbentuk bundar cenderung lebih
mudah mengalami likuifaksi karena bidang kontak antar partikelnya
tidak dapat menghasilkan ikatan yang kuat, terutama saat mendapat
tekanan dari tekanan air pori berlebih saat gempa terjadi. Partikel tanah
yang terbentuk menyudut cenderung lebih tahan terhadap likuifaksi
karena antar partikelnya dapat saling mengunci satu sama lain.
j) Faktor umur dan sedimentasi. Timbunan tanah yang baru saja ditimbun
memiliki kerentanan likuifaksi lebih tinggi daripada timbunan tanah
yang sudah lama umurnya.
k) Kondisi lingkungan pada masa lampau. Kondisi tanah pada masa lampau
dapat mempengaruhi ketahanannya terhadap likuifaksi. Misalnya,
timbunan tanah yang berumur tua memiliki ketahanan terhadap
likuifaksi yang lebih tinggi daripada lapisan tanah yang baru saja
terbentuk, meskipun kepadatannya sama.
l) Beban bangunan. Kontruksi bangunan di atas lapisan tanah kepasiran
dapat menurunkan ketahanan tanah tersebut terhadap likuifaksi.
Secara visual peristiwa likuifaksi ini ditandai dengnan munculnya
lumpur pasir di permukaan tanah berupa semburan pasir (sand boil), rembesan
air melalui rekahan tanah, atau bisa juga dalam bentuk tenggelamnya struktur
bangunan di atas permukaan, penurunan muka tanah, dan perpindahan lateral
(Tohari dkk, 2009). Pada saat gempa terjadi, gelombang gempa merambat ke
segala arah, salah satunya adalah perambatan gelombang geser yang berasal
dari pusat pelepasan energi (Kramer dalam Tohari 2009).
17

