Page 41 - E-MODUL
P. 41

perselujuan DPR, namun isinya hanya mengikat kepada orang
                                          yang bersangkutan, yaitu orang yang dinaturalisasikan.
                                                 Sebaliknya  Peraturan  Pemerintah,  yang  merupakan
                                          undang-undang dalam arti materit, namun tidak mempunyai arti
                                          formil karena tidak dibuat oleh Pemerintah dengan persatujuan
                                          DPR. Agar suatu undang-undang mempunyai kekuatan berfaku
                                          mengikat, maka syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran
                                          Negara oleh Menteri Sekrotaris Negara. Setiap undang-undang
                                          yang  telah  diundangkan  dalam  Lembaran  Negara,  maka
                                          berlakulah  "fictie  hukum",  yaitu  setiap  orang  dianggap  telah
                                          mengetahui adanya suatu undang-undang.
                                                 Berakhirnya kekuatan berlaku suntu undang-undang atau
                                          dengan kata lain suatu undang-undang tidak berlaku lagi jika:
                                               Jangka  waktu  berlaku  yang  telah  ditentukan  oleh
                                                 undang-undang telah lampau,
                                               Keadaan  atau  hal  untuk  mana  undang-undang  itu
                                                 diadakan sudah tidak ada lagi,
                                               Undang-undang itu dengan tegas  dicabut  oleh instansi
                                                 yang membuat atau Instansi yang lebih tinggi,
                                               Telah diadakan undang-undang  yang baru  yang  isinya
                                                 bertentangan dengan undang-undang yang dulu berlaku.


                                      b)  Kebiasaan
                                                 Hukum  kebiasaaan  adalah  himpunan  kajdah  yang
                                          meskipun  tidak  ditentukan  oleh  badan-badan  perundangan
                                          ditaati  juga.  Suatu  hukum  kebiasaan  agar  dapat  ditaati,  maka
                                          harus memenuhi syarat-syarat:

                                               adanya perbuatan yang tetap dilakukan orang.
                                               adanya keyakinan bahwa perbuatan itu harus dilakukan
                                                 karena merupakan kewajiban.
                                      c)  Keputusan Hakim (Yurisprudensi)
                                                 Yurisprudensi  adalah keputusan hakim  yang terdahulu
                                          yang  sering  diikuti  dan  djadikan  dasar  keputusan  oleh  hakim
                                          kemudian mengenai masalah yang sama. Ada 3 alasan mengapa
                                          seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain, yaitu :

                                               Keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan, terutama
                                                 bila  keputusan  itu  dibuat  oleh  Mahkamah  Agung  atau
                                                 Pengadilan  Tinggi,  karena  secara  psychologis,  maka




                                                                                                     32
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46