Page 32 - E-modul Petroleum & Refinery DIV Teknik Energi
P. 32
29 TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
3 KONFIGURASI KILANG DENGAN PRODUK UTAMA BBM
Kilang dengan produk utama BBM merupakan jenis kilang yang
paling banyak digunakan pada saat ini, hal ini disebabkan karena filosofi
pendirian kilang pertama kali ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan
bahan bakar. Kilang dengan produk utama BBM umumnya terbagi atas
dua rute konfigurasi. Bila diinginkan produk BBM Gasoline dengan
bahan utama Nafta sebagai produk dominan kilang maka harus melalui
rute proses FCC (Fluid Catalytic Cracking). Sedangkan untuk produk
dominan Kerosene dan Diesel maka rute Hydrocracking lebih sesuai.
Gambar 3.2 menunjukkan konfigurasi kilang dengan rute proses
menggunakan unit FCC dan Hydrocracking.
Berdasarkan gambar 3.2 dapat diketahui bahwa fraksi ringan
(gas) yang dihasilkan unit distilasi dan FCC masuk ke unit LPG treating
untuk dipersiapkan menjadi produk LPG. Nafta ringan (Light Naphtha)
menjadi komponen utama pembentuk Gasoline setelah melewati
proses isomerisasi. Sedangkan nafta berat (Heavy Naphtha)
dibersihkan dari kandungan sulfur melalui unit Hydrotreating lalu
ditingkatkan angka oktan nya melalui unit Reforming sehingga hasilnya
adalah komponen pembentuk produk Gasoline yang disebut Reformat.
Selain mengolah nafta dari unit distilasi, unit Hydrotreating juga
mengolah nafta yang dihasilkan dari unit FCC. Produk Kerosene yang
dihasilkan dari unit distilasi terlebih dahulu dimurnikan melalui proses
sweetening yang bertujuan menghilangkan pengotor (impurities)
sebelum dimanfaatkan sebagai BBM. Sedangkan untuk produk Diesel
juga harus dibersihkan dari zat pengotor (sulfur) melalui proses
Hydrotreating. Adapun reaksi yang terjadi pada reaktor Hydrotreating,
yaitu: desulfurisasi (mereduksi sulfur), denitrifikasi (mereduksi nitrogen
hidrogenasi olefin (penambahan hidrogen pada olefin) serta
dekomposisi senyawa logam.
TI203304 E-Modul Petroleum & Refinery